Kartini Boru Regar Tahi Kecoa dan Walikota

“Kisah ini bermula dari liputan beberapa bulan yang lalu. Saat itu, Koran tempat saya bekerja, memaksa saya untuk mencari kisah seorang perempuan pekerja keras. Terus terang, saat itu saya ingin sekali menolak. Bagi saya, kisah itu sangat tidak propasar. Ayolah, di zaman sekarang, siapa lagi yang mau membaca kisah semacam itu. Zaman sudah susah, kenapa koran harus menambahi dengan cerita susah juga? Saat ini pasar butuh mimpi,, bukan lagi kisah motivasi yang penuh air mata lalu berubah menjadi tokoh yang bergelimpang harta. Basi!” – Kartini Boru Regar
“Ketika dua manusia itu berdebat soal jijik atau tidak jijik, apakah kecoa berhenti bekerja? Tidak. Kecoa tetap mengintip, menangkap segala rangsangan yang tertangkap sensor mereka: dua di antenna atas kepala dan dua lagi di kaki paling bawah. Pun ketika dua manusia tadi mendadak melihat kehadiran meraka, kecoa itu telah lenyap. Kecepatan mereka tentu menjadi senjata ampuh pembunuh. Juga, ketika kecoa itu nahas hingga berhasil dipijak manusia, apakah dia akan mati? Janagn cepat puas, kecoa tanpa kepala pun masih hidup untuk waktu yang lama” – Tahi Kecoa

Judul Buku: Kartini Boru Regar Tahi Kecoa dan Walikota
ISBN: 9786237177401
Penulis: Kartini Boru Regar
Penerbit: Gading Publishing
Bahasa: Bahasa Indonesia
Kategori: Kumpulan Cerpen
Tebal: 166 hlm | Bookpaper
Dimensi: 13 x 19 cm | Soft Cover
Berat: 400 Gram
Harga Normal: 50.000