Sunflowers diberi nama untuk kebiasaan mereka menghadap matahari. Pada awal perkembangan mereka, mereka menunjukkan heliotropism, atau mengikuti matahari dalam perjalanannya dari timur ke barat, meskipun bunga dewasa biasanya berakhir menghadap lurus ke arah timur. Tanaman serbaguna ini memiliki sejarah kuno, dimulai dengan suku-suku asli Amerika di Amerika Utara pada awal 2000 SM. Benih yang digunakan sebagai minyak, makanan, atau hanya dimakan sebagai camilan; tanaman ini juga dijadikan sebagai pewarna dan salep obat. Di abad ke-18 di Eropa, bunga matahari banyak digunakan baik di kebun dan untuk membuat minyak goreng; produksi minyak yang baik untuk jantung sehat ini akhirnya menjadi industri besar baik di Eropa dan Amerika. Ini dikatakan bunga yang paling bahagia, dan dalam bahasa bunga yang melambangkan kesetiaan dan konsistensi. Memanen Sunflower : Untuk bunga segar, potong batang 45-60cm panjangnya dan pada sudut 45 derajat. Tangggalkan setiap daun yang tenggelam di bawah air; tempatkan batang di dalam air segera. Untuk dapat bertahan di vas lebih lama, potong batang dan ganti air setiap tiga hari. Untuk menyimpan benih untuk makan, pertama menutupi kepala dengan kain pelindung seperti kain tipis untuk mencegah burung-burung dan tupai. Ketika kepala matang, mereka akan menjatuhkan kelopak mereka; bagian belakang kepala akan berubah dari hijau menjadi coklat, dan biji akan menjadi lapisan keras. Potong kepala, tinggalkan beberapa centimeter dari batang. Gantung mereka sampai kering di daerah yang berventilasi baik dan dilindungi. Lepaskan bijinya dengan lembut dengan menggosok bagian kepala yang kering. Simpan benih dalam wadah kedap udara. Detail Sunflower : Asal : Amerika Serikat Tinggi : 150 cm - 180 cm Jarak : 37 cm - 45 cm Pencahayaan : Full Sun Kelembaban Tanah : Medium USDA Zone : 3a-9b Produksi : Daun kasar berbentuk hati dan bunga berukuran 10 - 15 cm dengan variasi warna kuning, perunggu, oranye, mahoni