Buku ini menuliskan tentang penggalan dari masa-masa Pram menjalani pengasingan di Pulau BUru, masa pembuangan yang berat, tetapi tak pernah membuatnya surut dari menulis dan surut dari meyakini potensi kemanusiaan tiap-tiap pribadi yang merdeka dan mau mendengarkan suara hati nuraniya.
Dan seperti bayi-bayi selebihnya modal untuk berkomunikasi hanyalah suaraku: jeritan, raungan, keluhan, rengekan. Dan bila modal komunikasi itu dirampas, ah-ya, siapa yang bisa rampas hak untuk berdialog dengan diri sendiri?
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
1 rating • 0 ulasan
5
(1)100%
4
(0)0%
3
(0)0%
2
(0)0%
1
(0)0%
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan