Kalau ada sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, dimana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstantinopel. Bahkan para shahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.
Betapa tidak, beliau Nabi SAW memang betul-betul memuji sosok itu. Beliau telah bersabda, “Konta Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad bin Hanbal Al Musnad 4/335)
Puluhan khalifah dan pemimpin negeri Islam telah melakukan berbagai upaya untuk bisa mewujudkan nubuwat Rasulullah SAW, ratusan ribu umat islam telah menjadi syuhada demi mewujudkan janji sang nabi akhir zaman. Dan, setelah penantian lebih 800 tahun, janji itu akhirnya menjadi kenyataan. Muhammad Al Fatih, yang sejak belia selalu diyakinkan oleh penasehat spiritualnya Syaikh Aaq Syamsuddin, bahwa dirinyalah yang kelak akan menaklukkan Konstantinopel, akhirnya menjelma sebagai pemimpin muslim yang mampu mewujudkan kebenaran janji sang Nabi. Dengan kekuatan 250.000 prajurit, dan setelah pengepungan yang meletihkan, pada hari selasa, 29 Mei 1453, bertepatan dengan 20 Jumadal Ula 857, Jatuhlah kebesaran Konstantinopel melalui tangan sang Penakluk; Muhammad al Fatih.