Mahakurawa 1: Cakra Manggilingan by Anand Neelakantan

Judul: Mahakurawa 1: Cakra Manggilingan Penulis: Anand Neelakantan Penerbit: Javanica Tebal: 502 halaman Harga: Rp 120.000,- . Narahubung Twitter: @buruhbuku WA: https://wa.me/62817582425 www.bukalapak.com/u/buku_bekas754 www.tokopedia.com/bacabukumurah www.facebook.com/bacabukumurah . “Masyarakat mengajari orang bodoh sepertimu untuk mempercayai keadaan lahir. Kalau kau lahir sebagai anak brahmana, kau pun akan menjadi brahmana. Kalau orangtuamu paria, kau akan jadi budak selamanya bagi kasta-kasta yang lain. Terlalu mudah membodohi orang di negeri ini, Karna!” . MAHAKURAWA: Mahabharata dari Sudut Pandang Kurawa . Mahabharata, epos terbesar sepanjang masa, sering kali dipahami sebagai cerita tentang kebaikan (Pandawa) melawan kejahatan (Kurawa). Tetapi sejarah ditulis oleh para pemenang. Bagaimana jika Kurawa menyimpan kisah yang luput dari kita? Di India, terdapat 1.260 versi Mahabharata. Di jagat pewayangan, ceritanya pun sangat beragam. Ada bagian Mahabharata karya Abiyasa yang lama hilang, yang ditulis dari sudut pandang Kurawa. Jaimini, murid Abiyasa, menulis kepahlawanan Duryudana. Hanya satu bagian dari versi tersebut, Aswatama Parwa, yang tersisa. Pada abad 2, pujangga Bhasa menulis Urubangga, yang memuja Duryudana. . Inilah Mahakurawa, kisah Mahabharata dari sudut pandang tokoh-tokoh yang dianggap jahat seperti Duryudana, Aswatama, dan Sengkuni, pun yang tertindas dan terlunta seperti Ekalaya, Karna, dan Jara. Mahakurawa mempertanyakan apa yang baik dan apa yang jahat dan siapa sejatinya pemenang Bharatayuda. Mahakurawa adalah kisah dari sisi lain: yang kalah, yang terhina, yang terinjak-injak, yang bertempur tanpa berharap campur tangan dewata, yang meyakini bahwa tindakan mereka sesuai dharma! . \karena tidak membaca adalah penghianatan\