Penulis: Rétna Kencana Colliq Pujié Arung Pancana Toa (editor)
Penerbit: Pustaka Obor
Isi 4 Buku
Buku Dijamin ORI dan Segel
Agar Packing lebih safety:
https://www.tokopedia.com/cafe-buku/bublewrap-dan-kardus-biar-packing-lebih-aman-dan-sefetyIsi Paket:
- La Galigo Menurut Naskah NBG 188 jilid 1 (xii + 526 Hal)
- La Galigo Menurut Naskah NBG 188 jilid 2 (xx + 544 Hal)
- La Galigo Menurut Naskah NBG 188 jilid 3 (xvi + 616)
- La Galigo Menurut Naskah NBG 188 jilid 4 (xxvi+815 hlm)
La Galigo ialah sebagai karya sastra terpanjang di dunia. Lebih panjang daripada epik India, Mahabarata, dan Ramayana. Juga nisbi lebih panjang daripada epik Yunani, Homerus. Sayangnya popularitas La Galigo di tanah air masih kurang dibandingkan epik India. Padahal bagi sebagian masyarakat Bugis yang menganut agama lokal, kepercayaan Tolotang, posisi La Galigo sebenarnya ialah kitab suci mereka.
Berbentuk puisi epik, karya ini awalnya berupa tuturan lisan. Namun memasuki paruh pertama abad 19, karya ini mulai ditulis. Berbentuk puisi tradisional Bugis atau Lontara. Komposisi bahasa penyusun puisi ini dianggap indah. Berkualitas susastra tinggi. Menariknya, tradisi pembacaan La Galigo dilakukan sembari dinyanyikan. Cara melagukan La Galigo dalam bahasa Bugis disebut laoang atau selleang. Lazimnya dilakukan dalam sebuah upacara adat. Jadi, sebenarnya bicara La Galigo, selain mewariskan tradisi tulisan juga tradisi lisan.
Merujuk deskripsi UNESCO, La Galigo disepakati berasal dari abad ke-14, sekalipun sebenarnya bisa jadi usianya jauh lebih tua. Menariknya, sekalipun La Galigo bukanlah teks sejarah karena aspek mitologis narasi itu terasa sangat kuat, tetapi teks ini diakui oleh banyak ilmuwan memiliki pengaruh besar pada bagaimana sejarawan melihat masa lalu peradaban Bugis. Khususnya, masyarakat Bugis di periode sebelum era masuknya Islam.
#lagaligo #bukulagaligo #bukusastra #bukusastrabugis #budayabugis