Atur jumlah dan catatan
Stok Total: 50
Subtotal
Rp145.000
Novel Katri Oleh Adeste Adipriyanti
Rp145.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Penulis: Adeste Adipriyanti
Jumlah Halaman: 260
Bahasa: Indonesia
Kualitas Buku: Original
Deskripsi:
Desa Trunuh, Oktober 1965
Tiga hari setelah suaminya raib menghilang, Katri ditembak. Ia tengah hamil anak pertama. Usia kandungannya tujuh bulan saat peluru dimuntahkan dari jarak amat dekat agar hidupnya benar-benar tamat. Katri mengira, delapan belas tahun hidupnya telah berakhir di titik itu.
Keindahan masa remajanya lenyap dalam sekejap. Kegiatan kesenian yang disenanginya ternyata ancaman bagi sekelompok orang yang ingin ia ditangkap.
Sejak saat itu, rentetan kemalangan datang susul-menyusul. Ia dibawa dari satu kamp ke kamp lain, dari satu penjara ke penjara lain. Bagi Katri, hidup tak memberikan pilihan selain bertahan.
Pertanyaannya, untuk siapa Katri bertahan?
Prolog:
Tiga hari setelah suaminya menghilang, Katri ditembak. Ia tengah hamil anak pertama. Usia kandungannya tujuh bulan saat peluru dimuntahkan dari jarak amat dekat agar hidupnya benar-benar tamat. Katri mengira, delapan belas tahun hidupnya telah berakhir di titik itu. Satu jam sebelumnya, truk tentara yang mengangkut sekitar tujuh personil datang. Waktu itu pukul 11 siang. Di rumah hanya ada Katri beserta ayah dan ibunya. Katri sedang beranjak ke dapur, hendak memasak bakmi rebus, ketika rombongan itu masuk ke ruang tamu tanpa ketuk pintu, tanpa permisi. Seorang berseragam loreng hijau dengan muka garang melontar komando. “Ada apa ini?” Katri beringsut menuju ke ruang tamu. Tangannya basah karena baru saja mencuci sawi hijau sebagai pelengkap bakmi rebus. Ia mengelap tangan sekenanya ke daster.
Penulis: Adeste Adipriyanti
Jumlah Halaman: 260
Bahasa: Indonesia
Kualitas Buku: Original
Deskripsi:
Desa Trunuh, Oktober 1965
Tiga hari setelah suaminya raib menghilang, Katri ditembak. Ia tengah hamil anak pertama. Usia kandungannya tujuh bulan saat peluru dimuntahkan dari jarak amat dekat agar hidupnya benar-benar tamat. Katri mengira, delapan belas tahun hidupnya telah berakhir di titik itu.
Keindahan masa remajanya lenyap dalam sekejap. Kegiatan kesenian yang disenanginya ternyata ancaman bagi sekelompok orang yang ingin ia ditangkap.
Sejak saat itu, rentetan kemalangan datang susul-menyusul. Ia dibawa dari satu kamp ke kamp lain, dari satu penjara ke penjara lain. Bagi Katri, hidup tak memberikan pilihan selain bertahan.
Pertanyaannya, untuk siapa Katri bertahan?
Prolog:
Tiga hari setelah suaminya menghilang, Katri ditembak. Ia tengah hamil anak pertama. Usia kandungannya tujuh bulan saat peluru dimuntahkan dari jarak amat dekat agar hidupnya benar-benar tamat. Katri mengira, delapan belas tahun hidupnya telah berakhir di titik itu. Satu jam sebelumnya, truk tentara yang mengangkut sekitar tujuh personil datang. Waktu itu pukul 11 siang. Di rumah hanya ada Katri beserta ayah dan ibunya. Katri sedang beranjak ke dapur, hendak memasak bakmi rebus, ketika rombongan itu masuk ke ruang tamu tanpa ketuk pintu, tanpa permisi. Seorang berseragam loreng hijau dengan muka garang melontar komando. “Ada apa ini?” Katri beringsut menuju ke ruang tamu. Tangannya basah karena baru saja mencuci sawi hijau sebagai pelengkap bakmi rebus. Ia mengelap tangan sekenanya ke daster.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan