labu mencakup beberapa spesies anggota genus Cucurbita, yaitu C. argyrosperma, C. maxima, C. moschata, dan C. pepo. Dalam beberapa pengertian setempat di Indonesia, waluh disebut sebagai "labu" saja, meskipun sebenarnya labu mencakup kelompok tanaman yang lebih luas, seperti labu air, labu ular, labu siam, dan beligo. Waluh dibedakan dari labu lainnya karena buahnya dimakan yang telah masak (biasanya berwarna jingga), berukuran relatif besar, berbentuk bulat sampai bulat telur dengan lekukan daun buah yang tampak jelas, dan berkulit keras. Pengertian waluh agak bermiripan dengan gabungan pumpkin dan beberapa squash dalam bahasa Inggris.
Buah waluh berwarna oranye karena mengandung beta-karotena (salah satu provitamin A dan juga sebagai antioksidan). Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang mirip bintang, berbiji besar dan berwarna coklat atau putih. Daging buahnya renyah, rasanya manis dan sedikit asam. Daun muda waluh juga dapat dibuat sebagai sayur.
Produsen: Cap Panah Merah - Hidroponik Ku Nama Variates: Labu Suprema Nama Latin: Cucurbita moschata Daya Kecambah: 85% (minimal) Metode Tanam : Tanam Tradisional (Tanah) Isi Benih Perkemasan: 5 butir
Note : Kemasan Ekonomis ( Di pack dengan mesin berteknologi tinggi sehingga bibit tetap selalu segar pada saat diterima)
Cara Penyemaian : 1. Siapkan tempat penanaman berupa pot/polibag dan media tanam. 2. Basahin permukaan media tanam dengan air secukupnya dengan menggunakan sprayer air. 3. Tabur benih secukupnya pada permukaan media tanam. 4. Tutupin permukaan benih dengan media tanam setebal 1 - 3 mm 5. Basahin permukaan media tanam yang sudah berisi benih dengan menggunakan sprayer. 6. Tempatkan di tempat yang rindag sampai tumbuh kecambah. 7. Pindahkan ke tempat yang terpapar sinar matahari setelah benih menjadi tumbuhan muda. 8. Siram dengan air sebanyak 2x sehari dengan menggunakan sprayer.
*) Ketahanan penyakit, umur panen, bobot dan potensi hasil tergantung pada lingkungan dan perlakuan budidayany