Bibit Biji Buah Merah Papua

Buah merah merupakan tumbuhan endemik dari Papua yang telah dikenal luas sebagai buah yang berkhasiat terhadap kesehatan. Buah dengan nama ilmiah Pandanus Conoideus termasuk tanaman yang mudah tumbuh dalam kondisi apapun, minim perawatan dan jarang terserang hama penyakit. Pemanfaatan buah merah sebagai salah satu tanaman obat memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Buah merah mengandung sejumlah bahan aktif yang cukup tinggi seperti protein, karbohidrat, lipid, natrium, beta karoten, vitamin C, alfa karoten, beta cryptoxanthin dan alfa tokoferol. Jika kamu ingin membudidayakan tanaman unik satu ini, berikut langkah yang harus kamu perhatikan:  Persiapan Lahan Buah merah termasuk tumbuhan yang tidak rewel dan bisa ditanam di lahan yang kurang subur mulai dari ketinggian rendah seperti tepi pantai hingga pegunungan dengan ketinggian 2.500 mdpl. Meski demikian, tumbuhan berakar tunjang tinggi ini dapat tumbuh maksimal pada suhu 23-33 derajat celcius. Kondisi tanah lembab dan kaya humus juga membutuhkan sinar matahari langsung. Pembibitan Buah merah dapat diperbanyak dengan cara vegetatif melalui stek tunas dari akar, batang, maupun biji. Jika pembibitan dilakukan dari biji, maka biji buah merah harus direndam lebih dulu dalam air selama satu hari. Kemudian bungkus menggunakan kain basah selama sehari. Proses selanjutnya adalah menyemai pada media tanah yang telah dicampur kompos dengan perbandingan 1 : 3. Lalu tutup media semai dengan pasir setebal 2-3 cm dan disiram dengan rutin sampai biji berkecambah yang memakan waktu 2-3 bulan. Bibit yang telah berukuran 5-10 cm meter dapat dipindahkan dalam polybag sampai ketinggian mencapai 35 cm dan diameter 2 cm. Kemudian bibit bisa dipindahkan pada media tanam. Sayangnya bibit yang berasal dari biji memerlukan waktu lebih lama untuk berbuah yaitu 5 tahun sementara bibit yang berasal dari stek hanya perlu waktu 3 tahun untuk berbuah.