FARMAKOLOGI Farmakodinamik : Metoclopramide merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tana merangsang sekresi lambung, empedu atau pankreas. Metoclopramide meningkatkan tonus dan amplitudo kontraksi lambung terutama bagian antral, merelaksasi sfingter pilorus dan bulbus duodenum, dan meningkatkan peristaltik duodenum dan jejunum sehingga terjadi percepatan pengosongan lambung dan transit intestinal. Metoclopramide meningkatkan tonus sfingter esofagus bagian bawah pada keadaan istirahat. Motilitas kolon atau kandung empedu hanya terpengaruh sedikit oleh metoclopramide. Metoclopramide membuat jaringan menjadi sensitif terhadap kerja asetilkolin. Efek metoclopramide terhadap motilitas tidak tergantung pada adanya persarafan vagus yang utuh, tetapi efek metoclopramide tersebut dapat dihentikan oleh obat-obatan antikolinergik. Sifat antiemetik metoclopramide merupakan hasil antagonis terhadap reseptor dopamin sentral dan perifer. Dopamin menyebabkan mual dan muntah melalui perangsangan CTZ (Chemoreceptor Trigger Zone) di medula oblongata dan metoclopramide juga menghambat perangsangan CTZ oleh zat-zat seperti l-dopa atau apomorfin yang dikenal dapat meningkatkan kadar dopamin atau memiliki efek seperti dopamin. Metoclopramide juga meniadakan perlambatan pengosongan lambung yang disebabkan oleh apomorfin. Penggunaan OBAT INI HARUS SESUAI PETUNJUK DOKTER
Cara Pakai : - Dewasa : 3 x sehari 1 tablet - Anak dan remaja : maximum 0.5 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis.