Atur jumlah dan catatan
Stok Total: 198
Subtotal
Rp66.000
Teori, Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra Heru Kurniawan
Rp66.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Sastra
Teori, Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra
Heru Kurniawan
original
baru
134 halaman
Dapat dikatakan, perkembangan sastra saat ini relatif lebih lambat dibanding dengan produk budaya lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya faktor perkembangan teori sastra yang cenderung mandeg. Padahal, sastra sebagai produk budaya punya kecenderungan acceptable. Sastra sebagai dunia yang kompleks bisa didekati dari bidang teori manapun karena sastra adalah representasi kehidupan yang diekspresikan dengan bahasa. Dalam sastra ada subjek yang membangun relasinya secara personal, sosial, kultural, dan transedental, sehingga sastra pun bisa dikaji secara psikologi, sosiologi, antropologi, dan metafisika. Dengan ruang yang terbuka ini, idealnya sastra bisa berkembang pesat karena ilmu-ilmu dan teori lain akan mudah masuk dan berinterdisipliner.
Namun, sepertinya, interdisipliner ini tidak terjadi secara massif karena sastra sering diposisikan sebagai dunia yang mendua. Di satu sisi, sastra dipandang sebagai representasi sosial-budaya masyarakat, tetapi, di sisi lain, sastra sering juga diposisikan sebagai dunia yang khayal-personal. Implikasinya, sastra sering diposisikan sebagai artefak penting sebagai kajian teoretis, tetapi sering juga diposisikan sebagai dunia terasing tanpa makna, yang tidak tepat dikaji dengan disiplin ilmu manapun. Kenyataan ini menjadikan sastra pun seperti dunia dalam menara gading, gagah bagi dunianya sendiri tanpa pernah terlibat secara aktif dengan proses strukturasi di masyarakat.
Persoalannya jelas bukan sastra yang salah, tetapi persepsi kita, terutama masyarakat (ilmuwan), terhadap sastra yang menjadikan sastra sebagai gejala kedua dari hasil mengada manusia. Akhirnya, sastra dianggap tidak layak untuk menjadi objek kajian karena sastra dianggap sebagai dunia khayal yang tidak ilmiah. Sastra pun akhirnya harus hidup dan menghidupi dirinya, selalu dijadikan sebagai gejala kedua dalam mempersepsi fenomena. Sastra pun menjadi tidak
Heru Kurniawan
original
baru
134 halaman
Dapat dikatakan, perkembangan sastra saat ini relatif lebih lambat dibanding dengan produk budaya lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya faktor perkembangan teori sastra yang cenderung mandeg. Padahal, sastra sebagai produk budaya punya kecenderungan acceptable. Sastra sebagai dunia yang kompleks bisa didekati dari bidang teori manapun karena sastra adalah representasi kehidupan yang diekspresikan dengan bahasa. Dalam sastra ada subjek yang membangun relasinya secara personal, sosial, kultural, dan transedental, sehingga sastra pun bisa dikaji secara psikologi, sosiologi, antropologi, dan metafisika. Dengan ruang yang terbuka ini, idealnya sastra bisa berkembang pesat karena ilmu-ilmu dan teori lain akan mudah masuk dan berinterdisipliner.
Namun, sepertinya, interdisipliner ini tidak terjadi secara massif karena sastra sering diposisikan sebagai dunia yang mendua. Di satu sisi, sastra dipandang sebagai representasi sosial-budaya masyarakat, tetapi, di sisi lain, sastra sering juga diposisikan sebagai dunia yang khayal-personal. Implikasinya, sastra sering diposisikan sebagai artefak penting sebagai kajian teoretis, tetapi sering juga diposisikan sebagai dunia terasing tanpa makna, yang tidak tepat dikaji dengan disiplin ilmu manapun. Kenyataan ini menjadikan sastra pun seperti dunia dalam menara gading, gagah bagi dunianya sendiri tanpa pernah terlibat secara aktif dengan proses strukturasi di masyarakat.
Persoalannya jelas bukan sastra yang salah, tetapi persepsi kita, terutama masyarakat (ilmuwan), terhadap sastra yang menjadikan sastra sebagai gejala kedua dari hasil mengada manusia. Akhirnya, sastra dianggap tidak layak untuk menjadi objek kajian karena sastra dianggap sebagai dunia khayal yang tidak ilmiah. Sastra pun akhirnya harus hidup dan menghidupi dirinya, selalu dijadikan sebagai gejala kedua dalam mempersepsi fenomena. Sastra pun menjadi tidak
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan