Nama Asing Niu chia kua (T), asclepiad tree, crown flower, mudar plant (I), dokrak (Th), widuri, reminggu (M), kapal-kapal (F) oschertrach. Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis Pedas, tajam, pahit, berkhasiat sebagai pencahar (purgative), digestif, tonik (pada dosis yang kecil), menambah nafsu makan (stomakik) peluruh muntah (emetikum). Kandungan Kimia Mengandung glukosida (kalotropin, fuscharin, kalotoksin). Kulit batang mengandung dammar. Daun mengandung kalotropin, damar, floavil dan alban. Bagian yang Dipakai Kulit pohon, akar, daun, bunga dan getah. Kegunaan Gigi rusak. Radang anak telinga (otitis). Radang lambung (gastritis). Kejang jantung (angina pectoris). Kudis (scabies). Campak/gabag (morbili). Kutil, bisul (furunculus). Eksim (eczema). Dosis Pemakaian Pemakaian luar : daun widuri dicuci dan dihaluskan lalu ditempelkan pada kulit yang sakit atau getahnya dioleskan pada bagian yang sakit. Pemakaian dalam : 10-30 gram, direbus lalu airnya diminum. Pemakaian Luar Gigi rusak (caries) : getah widuri 3-4 tetes dengan kapas dilumaskan pada gigi yang rusak, jangan terkena gigi yang sehat. Lakukan 1-2 kali sehari. Kutil : getah widuri dan kapur sirih secukupnya dicampur lalu dioleskan pada kulit yang terdapat kutil. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur sampai kutil hilang. Bisul (furunculus) : daun widuri secukupnya dihaluskan lalu dioleskan pada bisul agar lekas matang. Eksim (eczema): getah widuri beberapa tetes dilumaskan pada kulit yang terkena eksim. Lakukan 2 kali sehari secara teratur. Kudis (Scabies) : Cara ke-1 : 30 gram daun widuri segar dan 30 gram daun ketepeng china (Cassia Alata L.) dicuci bersih dan ditumbuk sampai keluar cairan, lalu dioleskan pada kulit yang terkena kudis; atau Cara ke-2 : 30 gram daun widuri digiling halus, dicampur dengan 50 cc air bersih dan sedikit kapur sirih lalu digosokan dan dilumaskan pada kulit yang sakit. Lakukan 2 kali sehari. tanaman dipotong jadi tiga untuk memudahkan dlm pengiriman.