Puisi adalah bahasa lain untuk mengungkapkan suatu hal lewat pemilihan diksi yang lebih puitis ataupun tipografi yang unik. Perkembangan puisi di Indonesia tidak hanya semata-mata mengisahkan tentang cerita atau sebuah peristiwa, namun puisi dapat juga diambil dari dialog-dialog pementasan ludruk, ketoprak, drama tradisional. Ciri khas puisi adalah menggunakan kata-kata yang indah dan biasanya mengandung petuah, nasihat, dan pesan bagi pembacanya. Dalam perkembangannya, puisi Indonesia memiliki berbagai macam model dan berkembang strukturnya, makna, dan tematiknya sesusai jaman. Sama seperti sastra Indonesia, awal kemunculan puisi diawali oleh angkatan Balai Pustaka di tahun 1920, lalu dilanjutkan oleh angkatan Pujangga Baru di tahun 1930, kemudian angkatan 1945 dengan penulis puisi legendaris Chairil Anwar yang kita kenal betul lewat puisi ‘Aku’. Hingga saat ini puisi masih menjadi aset sastra Indonesia yang digemari baik di kalangan muda ataupun dewasa.

Ada banyak tokoh penulis puisi di Indonesia yang sangat terkenal hingga saat ini. Chairil Anwar adalah legenda yang kita kenal dengan binatang jalangnya serta puisi puisi nya yang heroik dan seringkali berupa pemberontakan terhadap sistem. Kemudian adapula Sapardi Djoko Damono yang dikenal oleh berbagai kalangan karena keindahannya merangkai puisi bertajuk percintaan. Karya puisi nya yang sangat terkenal adalah Hujan Bulan Juni, yang membuat siapapun yang membaca puisi tersebut akan meleleh akan keindahan liriknya. Kemudian sastrawan yang keluar dari pakem puisi pada umumnya adalah Sutardji Calzoum Bachri. Ia memilih bahasa yang figuratif dan tidak biasa pada puisi nya untuk menyampaikan makna kiasan. Tokoh puisi Indonesia yang tak kalah legendarisnya adalah Widji Thukul. Ia adalah penyair yang karya-karyanya seringkali berisi perlawanan terhadap rezim Orde Baru.  Puisi nya menyuarakan semangat kaum tertindas, walaupun sayang sekali saat ini Widji Thukul menghilang di usia 34 tahun.