Dia mengatur dengan tidak teratur, sehingga keberaturan hanya untuk dirinya/Kolega, dan putra-putri berjejer antri mendapatkan upeti/Jabatan tinggi, gratifikasi dan penghormatan berlebih/Pundi-pundi dan berbagai hal lain lagi [Pak Ogah]
Di PintuMu sebelum diketuk, aku datang untuk merunduk/Tak tahu awalan dan akhiran akan sama atau berbeda/Yang kutahu pintuMu adalah kasih/Aku memelas secara asih/Jika hidupku tak hidup, maka biarkan matiku adalah mati./Atas kuasaMu [Di Pintu-Mu]
Adakalanya membiarkan berarti mengikat, karena terus saja bebas bertanya tanpa syarat/ Dan terus bertanya dan menjawab sendiri saja/Lalu terkumpul segala ragu, terkumpul juga segala puas tak semu/ Aku bebas segalanya. Dan segalanya terikat padaku/ Lalu kepingan waktu disusun tanpa jeda: bertanya dan menjawab sendiri saja/Tua!. Dan masih juga seperti muda: adakah aku memilikiNya?/Sebuah pertanyaan juga! [Lorong Waktu]
Dari balkon memandang langit luas, Lelaki itu tertawa lepas/Rambut wanita di sebelahnya terkibas, keduanya menghitung bintang dengan bebas/Selalu saja kurang satu; selalu saja kurang cemerlang/Lalu keduanya berpandangan dan berkedipan/Katanya: cintai aku dengan cintamu, dan cintamu akan kuakui sebagai cintaku [Engkau adalah Kepingan]
Penulis: Said Kelana Asnawi ISBN: 978-623-409-492-3 Tanggal Terbit: Februari 2025 Jumlah Halaman: 137 Genre: Fiksi - Puisi Dimensi: 13 x 19 cm
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
2 rating • 0 ulasan
5
(2)100%
4
(0)0%
3
(0)0%
2
(0)0%
1
(0)0%
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan