Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 1
Subtotal
Rp750.000
BUKU KONFRONTASI THE INDONESIA- MALAYSIA DISPUTE 1963-1966
Rp750.000
- Kondisi: Bekas
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: BUKU ANTIK SEJARAH
buku bekas kondisi bagus layak baca
1974
Rangkuman Sejarah Konfrontasi Indonesia Malaysia pada 1963-1966
CNN Indonesia
Senin, 22 Jul 2024 10:00 WIB
Rangkuman sejarah Konfrontasi Indonesia Malaysia pada 1963-1966 (Dokumentasi ANRI/Pidato Presiden Sukarno mengenai Ganyang Malaysia)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejarah konfrontasi Indonesia Malaysia dimulai pada 1963 atas terbentuknya Federasi Malaysia. Konflik ini berjalan selama tiga tahun dan berakhir dengan keluarnya Indonesia dari keanggotaan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sebagai negara tetangga, Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan yang baik. Namun, beberapa tahun sejak kemerdekaan Malaysia, kedua negara ini sempat memiliki hubungan yang renggang.
Lihat Juga :
Profil 11 Negara ASEAN Lengkap, Ibu Kota hingga Mata Uangnya
Kerenggangan ini awalnya hanya berbentuk rusaknya hubungan politik, ekonomi, dan sosial. Namun, lama kelamaan mengalami eskalasi konflik dan berubah menjadi serangan bersenjata, serangan bom, dan tindakan subversi hingga destabilisasi wilayah.
Apa yang menyebabkan konflik negara tetangga ini berubah menjadi konflik berbahaya? Berikut awal mula sejarahnya.
Awal mula Konfrontasi Indonesia Malaysia
Dilansir dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia Kemdikbud, sejarah konfrontasi Indonesia Malaysia diawali oleh pernyataan Tengku Abdul Rahman tentang keinginannya membentuk Federasi Malaysia yang terdiri dari Malaysia, Singapura, Brunei, Serawak, dan Sabah.
Pernyataan ini langsung ditolak oleh Presiden Sukarno yang menganggap keberadaan federasi merupakan ulah Inggris yang ingin membuat negara boneka neo-kolonialisme yang bisa membahayakan Indonesia.
Keberadaan Federasi Malaysia pun dilihat oleh Sukarno sebagai upaya untuk memperkuat dominasi Inggris di wilayah Asia Tenggara.
Rencana pembentukan Federasi Malaysia juga mendapat tentangan dari Filipina. Filipina menentang karena memiliki keinginan atas wilayah Sabah di Kalimantan Utara. Filipina menganggap bahwa daerah tersebut secara historis memiliki hubungan dengan Kesultanan Sulu.
Berbagai upaya diplomasi dilakukan oleh Indonesia untuk menolak keberadaan Federasi Malaysia.
Sayangnya upaya tersebut tidak membuahkan hasil hingga pada akhirnya pada 20 Januari 1963, Sukarno dan Soebandrio menyatakan kebijakan konfrontasi pada pembentukan Federasi Malaysia.
Untuk meredakan ketegangan, diadakan Konferensi Maphilindo (Malaysia, Phillipines, Indonesia) di Filipina pada 31 Juli-5 Agustus 1963
1974
Rangkuman Sejarah Konfrontasi Indonesia Malaysia pada 1963-1966
CNN Indonesia
Senin, 22 Jul 2024 10:00 WIB
Rangkuman sejarah Konfrontasi Indonesia Malaysia pada 1963-1966 (Dokumentasi ANRI/Pidato Presiden Sukarno mengenai Ganyang Malaysia)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejarah konfrontasi Indonesia Malaysia dimulai pada 1963 atas terbentuknya Federasi Malaysia. Konflik ini berjalan selama tiga tahun dan berakhir dengan keluarnya Indonesia dari keanggotaan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sebagai negara tetangga, Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan yang baik. Namun, beberapa tahun sejak kemerdekaan Malaysia, kedua negara ini sempat memiliki hubungan yang renggang.
Lihat Juga :
Profil 11 Negara ASEAN Lengkap, Ibu Kota hingga Mata Uangnya
Kerenggangan ini awalnya hanya berbentuk rusaknya hubungan politik, ekonomi, dan sosial. Namun, lama kelamaan mengalami eskalasi konflik dan berubah menjadi serangan bersenjata, serangan bom, dan tindakan subversi hingga destabilisasi wilayah.
Apa yang menyebabkan konflik negara tetangga ini berubah menjadi konflik berbahaya? Berikut awal mula sejarahnya.
Awal mula Konfrontasi Indonesia Malaysia
Dilansir dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia Kemdikbud, sejarah konfrontasi Indonesia Malaysia diawali oleh pernyataan Tengku Abdul Rahman tentang keinginannya membentuk Federasi Malaysia yang terdiri dari Malaysia, Singapura, Brunei, Serawak, dan Sabah.
Pernyataan ini langsung ditolak oleh Presiden Sukarno yang menganggap keberadaan federasi merupakan ulah Inggris yang ingin membuat negara boneka neo-kolonialisme yang bisa membahayakan Indonesia.
Keberadaan Federasi Malaysia pun dilihat oleh Sukarno sebagai upaya untuk memperkuat dominasi Inggris di wilayah Asia Tenggara.
Rencana pembentukan Federasi Malaysia juga mendapat tentangan dari Filipina. Filipina menentang karena memiliki keinginan atas wilayah Sabah di Kalimantan Utara. Filipina menganggap bahwa daerah tersebut secara historis memiliki hubungan dengan Kesultanan Sulu.
Berbagai upaya diplomasi dilakukan oleh Indonesia untuk menolak keberadaan Federasi Malaysia.
Sayangnya upaya tersebut tidak membuahkan hasil hingga pada akhirnya pada 20 Januari 1963, Sukarno dan Soebandrio menyatakan kebijakan konfrontasi pada pembentukan Federasi Malaysia.
Untuk meredakan ketegangan, diadakan Konferensi Maphilindo (Malaysia, Phillipines, Indonesia) di Filipina pada 31 Juli-5 Agustus 1963
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan