Temu Ireng merupakan salah satu jenis tanaman terna yang dapat dimanfaatkan rimpangnya sebagai simplisia (obat alami atau jamu). tanaman ini dapat mencapai tinggi hingga 2 meter di alam bebas._x000D_
_x000D_
Tanaman temu ireng merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk Burma dan Indonesia. Temu ireng dapat dijumpai sebagai tanaman liar di hutan jati, atau padang rumput dan daerah-daerah dengan ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut hingga 750 meter dpl._x000D_
_x000D_
Klasifikasi ilmiah_x000D_
Kerajaan: Plantae_x000D_
Divisi: Magnoliophyta_x000D_
Kelas: Liliopsida_x000D_
Ordo: Zingiberales_x000D_
Famili: Zingiberaceae_x000D_
Genus: Curcuma_x000D_
Spesies: C. aeruginosa_x000D_
Nama binomial_x000D_
Curcuma aeruginosa Roxb._x000D_
_x000D_
Seperti keluarga Zingiberaceae yang lain, temu ireng memiliki batang semu yang merupakan lembaran-lembaran pelepah daun yang berkumpul berbentuk menyerupai batang. Daun temu ireng sebagian besar berwarna hijau tua dan pada bagian ibu tulang daun berwarna merah lembayung kecoklatan._x000D_
_x000D_
Daun tunggal temu ireng ukurannya panjang dengan 2-9 helai dalam satu tanaman. Helai daun berbentuk ellips sampai memanjang atau lanset. Ujung dan pangkal daun acutus (runcing). Helai daun dapat mencapai panjang 31-84 cm dan lebarnya 10-18 cm._x000D_
_x000D_
Temu hitam memiliki bunga yang menarik. Bunga majemuknya berupa bunga bulir yang tangkai bunganya muncul dari rimpang. Bunga memiliki bractea besar, pangkal bractea berwarna putih ujungnya ungu kemerahan. Mahkota bunga temu ireng berwarna kuning._x000D_
_x000D_
Rimpang temu ireng merupakan umbi batang yang bercabang. Rimpang temu ireng bagian dalam (dagingnya) berwarna putih bersemu biru dengan garis biru kehitaman yang melingkar di bagian pinggir daging rimpang. Khasiat rimpang temu irang ini dapat mengobati cacingan, memperlancar peredaran darah, dan menambah napsu makan.