Bau tidak sedap limbah cair disebabkan oleh adanya campuran nitrogen, sulfur dan hasil dari pembusukan protein serta bahan organik dalam air. Perombakan materi organik memberikan indikasi terjadinya bau busuk jika O2 yang tersedia di perairan telah habis. Perombakan anaerob inilah yang menimbulkan bau busuk dan menggangu estetika lingkungan.
Dalam proses biodeodorisasi, jamur dipilih sebagai salah satu organisme yang mampu mendegradasi lignin secara aerobik melalui enzin lakase yang dihasilkannya. Jamur yang menghasilkan enzim lakase tersebut adalah jamur pelapuk putih (JPP) omphalina sp.
JPP omphalina sp, berupa bubuk, selain mampu melakukan biodeodorisasi terhadap bau tidak sedap limbah cair, juga mampu melakukan dekolorisasi atau menjernihkan zat warna limbah cair industri.
Area Aplikasi DeoClean ■ Industri lateks pekat ■ Industri tepung tapioka ■ Industri minuman, makanan, makanan beku dan industri berbahan dasar buah-buahan ■ Industri pengalengan ikan dan pengalengan buah ■ Pabrik kertas dan bubur kertas ■ Pabrik pengolahan kelapa sawit ■ Pabrik gula ■ Industri komponen metal yang menggunakan 'water based grinding coolant' ■ Industri tekstil ■ Industri peternakan dan perikanan ■ Rumah pemotongan hewan ■ Sisa buangan restaurant, hotel, pasar, rumah sakit maupun pusat perbelanjaan
Keunggulan DeoClean ■ Tidak beracun dan ramah lingkungan ■ Menjernihkan zat warna limbah cair secara alami ■ Produk asli buatan dalam negri
Cara Pemakaian ■ Sistem Keranjang terapung (Untuk kolam limbah berukuran besar) Campurkan/taburkan DeoClean kedalam/pada ijuk/sekam dan taruh ijuk/sekam bercampur DeoClean tersebut kedalam keranjang dan apungkan pada kolam. Biarkan 20% bagian keranjang ada di atas permukaan air limbah/kolam. ■ Untuk kotoran binatang/air lindi sampah/got/bubur pekat tapioka/peternakan, cukup taburkan DeoClean langsung diatas/pada objek