Novel Yang Lebih Wangi dari Bunga karya Ebrahim Hassan Beigi semula dimaksudkan untuk menjawab tudingan-tudingan tak layak kepada Rasulullah saw sebagai seorang yang gila perempuan, pedofilia, dan lain-lain serta menggambarkan agama yang dibawanya sebagai agama yang barbar, intoleran, dan seterusnya. Melalui novel ini Beige membantah provokasi-provokasi yang muncul dari para kartunis denmark tahun 2005 silam.
Novel ini--yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Turki, Arab, Uzbek, Inggris dan Indonesia-- ditulis dengan gaya bahasa sederhana namun memesona, yang sanggup melelehkan hati para pembaca.
Sebuah karya sastra yang mampu mengenalkan pribadi yang lebih wangi dari bunga sehingga aroma kepribadiannya terus menyelesak sehingga akhir zaman.