Fleur de Sel, Amed Sea Salt| Bunga Garam Laut, Amed, Bali, 250gr BAHAN: 100% garam laut KUALITAS: • 100% natural (alami) • 100% organik • 100% garam laut • 100% diproduksi dan dipanen dengan alat-alat tradisional berupa batang kelapa dan bambu yang ramah lingkungan • 100% diproduksi oleh produsen lokal • 100% dijemur di bawah terik sinar matahari Amed, Bali • Netto 250gram • Tersertifikasi Indikasi Geografis No. ID G 000000038 • Tidak dimurnikan karena 100% natural • Tidak mengandung bahan kimia • Tidak memakai bahan pengawet • Tidak mengandung zat additif • Tidak memakai zat pemutih (bleaching) • Tidak memakai zat pengering • Tidak memakai zat pewarna KEGUNAAN: garam citarasa tinggi untuk TABURAN pada masakan (goreng, panggang, bakar, dll) aneka daging, seafood, maupun sayuran. DESKRIPSI: Salah satu produk garam khas dari Bali yang telah dilindungi dengan sertifikasi Indikasi Geografis sejak tahun 2015 adalah Garam Amed yang diproduksi oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Garam Amed Bali. Sebagai warisan turun-temurun dari leluhur sejak masa Kerajaan Karangasem, produsen garam masih melestarikan praktek produksi tradisional dengan menggunakan cara dan peralatan yang sama secara tradisional. Berbeda dengan garam dari daerah lain, misalnya garam dari Madura yang memiliki tekstur kasar dan rasa asin dengan kecenderungan getir, cita rasa yang dimiliki Garam Amed sangat unik, yaitu bertekstur halus, berasa asin cenderung ada rasa gurih. Bunga garam (fleur de sel) memiliki tekstur lebih halus, warna lebih cerah, dan jejak rasa yang lebih bersih dibandingkan dengan garam artisan original. Produksi garam di daerah Pantai Amed dilakukan turun-temurun sejak dahulu sampai sekarang secara tradisional dengan kearifan pengetahuan lokal. Sejak masa Raja Karangasem (abad XIV), garam yang diproduksi di sekitar Pantai Amed diberikan sebagai upeti kepada keluarga kerajaan, karena kualitas dan cita rasanya yang khas. EXPIRED DATE: DES 2025