Yang Ditulis Usai Berpisah - Arman Dhani (196 hlm)
“Aku pernah merasa bahwa keadaan telah membaik dan perlahan bisa melupakanmu. Oh Tuhan, betapa aku salah. Hingga hari ini, aku masih berharap kita bisa bersama, berharap kamu ada, dan aku berharap keadaanku jauh lebih baik. Pikiranku menipu dan membuatku merasa bahwa keadaan telah selesai.”
***
Perpisahan tak pernah mudah dan buku ini membuktikannya dengan tepat. Meninggalkan kenangan adalah tantangan pilu bagi semua hati yang masih jatuh cinta, masih ingin berjuang, masih belum rela pergi.
Berisi surat-surat yang ditulis untuk mantan kekasih, buku terbaru Arman Dhani ini mengajarkan kita bahwa emosi manusia seluruhnya adalah valid dan patut didengar. Kita mungkin merasa ingin menolak kenyataan, marah, atau menyalahkan diri sendiri, dan itu bukan hal yang tabu. Seluruhnya perlu waktu dan kekuatan hingga kita berhasil berjalan melaluinya. . . . . .Eminus Dolere: Panduan Mempersiapkan Perpisahan - Arman Dhani (242 hlm)
Kisah kita tak pernah jadi sempurna. Seperti gelas pecah yang coba disatukan. Sekeping hilang, mungkin terselip, mungkin telah habis disapu, sisanya kamu buang jauh-jauh karena tajamnya melukai tangan. Lalu seperti petang yang mendung, suara azan memanggil pulang, cahaya lindap, dan kesadaran kita pelan-pelan hadir. Ia melecutkan pemahaman, yang pasti dari perpisahan adalah luka, dan sisanya adalah dusta.
50 keping fragmen yang ditulis Arman Dhani dalam buku ini adalah refleksi dari sebuah hubungan yang rumit sekaligus membahagiakan. Namun, cepat atau lambat, perpisahan itu pun datang pada akhirnya. Membuatnya menderita dari tempat yang jauh, eminus dolere. Sebelum terlampau menyesakkan, buku ini menawarkan sebuah jalan untuk mempersiapkan diri menuju perpisahan itu.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
10 rating • 0 ulasan
5
(10)100%
4
(0)0%
3
(0)0%
2
(0)0%
1
(0)0%
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan