PARABEL
Atur jumlah dan catatan
Stok: Tidak Dijual
Subtotal
-
[ Spesial 5.5 ] Buku Novel Brian Khrisna : Parable & Bandung Menjelang Pagi - Mediakita - Bumifiksi - Parable - PARABEL
Rp135.000
Pilih kemasan: PARABEL
- Kondisi: Baru
- Waktu Preorder: 30 Hari
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Berbeda dari cerita-cerita yang karakter utamanya selalu digambarkan sebagai cowok badboy, kaya raya, ganteng, digandrungi banyak wanita, ketua OSIS, cool, punya nama ke-bule-bule-an, jago berantem; yang ketemu cewek kuper, cupu, sering di-bully, gak punya banyak temen, tapi berakhir jadian dengan cowok paling tampan di sekolah.
Cerita ini benar-benar berbeda.
Sadewa Sagara adalah seorang anak SMA yang serba kekurangan. Lahir di keluarga miskin; selalu rangking terakhir di kelas; wajahnya lebih mirip dengan petasan banting ketimbang wajah manusia; tidak bisa berantem; tidak bisa bermain musik; tidak pernah pacaran. Sering ditolak cewek; nembak sepuluh kali, ditolak sebelas kali; tidak punya keahlian apa-apa. Keahliannya hanya satu, yaitu bernapas. Itu pun kalau diizinkan Tuhan.
Sadewa serupa potret sebagian besar anak SMA di dunia nyata. Bukan siapa-siapa. Tidak punya cerita klise di hidupnya. Selalu tersisih. Selalu mengalah. Tak pernah menang.
Jika kalian ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi orang jelek di dunia ini, maka, selamat membaca sebuah cerita tentang seseorang yang tak pernah menjadi pemeran utama di kehidupannya sendiri.
Bandung Menjelang Pagi
Rp95.000
Penulis: Brian Khrisna
Ukuran: 14 x 21 cm
Tebal: iv + 300 hlm
Penerbit: mediakita
Harga: Rp 95.000,-
=================
Description
Menjelang pagi, Bandung berubah menjadi kota yang tak lagi sama. Malam terasa sangat panjang dan lebih mencekam dari kelam. Para bandit, pemadat, tukang judi, bocah geng motor, begundal grafiti, semuanya berkeliaran bak tikus-tikus ketika air got meluap.
Di kota ini, Dipha adalah bocah berandalan yang mampu mengerjakan apa saja. Berjualan bacang di Asia Afrika, pelayan kafe di Braga, buruh angkut kertas di Pajagalan, ataupun buruh kain di Tamin. Apa pun ia lakukan untuk bertahan hidup. Kemampuannya untuk mengerjakan apa saja itu membawanya bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Vinda yang ngotot minta dicarikan tempat tinggal dengan segala syarat yang tak masuk akal.
Seperti dipermainkan oleh takdir, satu-satunya tempat yang tersedia adalah kontrakan petak yang terletak tepat di seberang kontrakan Dipha. Mau tidak mau, Vinda akhirnya menempati kontrakan itu.
Cerita ini benar-benar berbeda.
Sadewa Sagara adalah seorang anak SMA yang serba kekurangan. Lahir di keluarga miskin; selalu rangking terakhir di kelas; wajahnya lebih mirip dengan petasan banting ketimbang wajah manusia; tidak bisa berantem; tidak bisa bermain musik; tidak pernah pacaran. Sering ditolak cewek; nembak sepuluh kali, ditolak sebelas kali; tidak punya keahlian apa-apa. Keahliannya hanya satu, yaitu bernapas. Itu pun kalau diizinkan Tuhan.
Sadewa serupa potret sebagian besar anak SMA di dunia nyata. Bukan siapa-siapa. Tidak punya cerita klise di hidupnya. Selalu tersisih. Selalu mengalah. Tak pernah menang.
Jika kalian ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi orang jelek di dunia ini, maka, selamat membaca sebuah cerita tentang seseorang yang tak pernah menjadi pemeran utama di kehidupannya sendiri.
Bandung Menjelang Pagi
Rp95.000
Penulis: Brian Khrisna
Ukuran: 14 x 21 cm
Tebal: iv + 300 hlm
Penerbit: mediakita
Harga: Rp 95.000,-
=================
Description
Menjelang pagi, Bandung berubah menjadi kota yang tak lagi sama. Malam terasa sangat panjang dan lebih mencekam dari kelam. Para bandit, pemadat, tukang judi, bocah geng motor, begundal grafiti, semuanya berkeliaran bak tikus-tikus ketika air got meluap.
Di kota ini, Dipha adalah bocah berandalan yang mampu mengerjakan apa saja. Berjualan bacang di Asia Afrika, pelayan kafe di Braga, buruh angkut kertas di Pajagalan, ataupun buruh kain di Tamin. Apa pun ia lakukan untuk bertahan hidup. Kemampuannya untuk mengerjakan apa saja itu membawanya bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Vinda yang ngotot minta dicarikan tempat tinggal dengan segala syarat yang tak masuk akal.
Seperti dipermainkan oleh takdir, satu-satunya tempat yang tersedia adalah kontrakan petak yang terletak tepat di seberang kontrakan Dipha. Mau tidak mau, Vinda akhirnya menempati kontrakan itu.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan