PUISI DIRIKU DAN DIRIMU Sebuah Pikiran Sederhana

Diriku dan Dirimu
Sebuah Pikiran Sederhana
Di antara napasNya dan desir waktu,
puisi ini lahir dari sepi yang bertanya,
tentang makna pertemuan,
dan mengapa hati mengenal rasa sebelum logika.
Diriku adalah doa yang tak bersuara,
Dirimu adalah jawaban yang turun perlahan.
Dalam setiap bait,
ada cahaya kecil menuntun menuju ke dalam.
Dalam sunyi kata menari,
puisi tumbuh dari benih perenungan.
Diriku berbicara pada bayang,
Dirimu hadir dalam ruang kenangan.
Kata-kata sederhana,
namun menyimpan makna tak terduga.
Tentang rindu yang diam-diam mengakar,
tentang cinta yang tak selalu bersuara.
Ini bukan sekadar puisi,
melainkan jendela ke hati yang menulis,
menyapa dirimu yang pernah singgah,
atau mungkin masih tinggal dalam pikirku yang sederhana.
Mari berjalan dalam bait dan jeda,
menemukan dirimu di setiap lariknya.
Karena kadang,
yang paling jujur adalah yang paling sederhana.
Ini adalah kisah tentang cinta yang menyentuh langit,
tentang jiwa yang pernah saling menyapa
di balik rupa, di luar nama.
Semuanya sederhana namun suci.
Jika engkau pernah merasa sunyi di tengah ramai,
mungkin puisi ini adalah bisikan dari dalam.
Karena cinta sejati bukan hanya milik dunia,
ia adalah bagian dari perjalanan menuju Nya.


PUISI DIRIKU DAN DIRIMU: Sebuah Pikiran Sederhana
Penulis : I Nyoman Sucipta
Editor : Nabilx
Layout : Sofitahm
Cover : Hamdan M
Diterbitkan dan Dicetak Oleh:
Cipta Media Nusantara (CMN), 2024
Anggota IKAPI: 270/JTI/2021
ISBN: 978-623-8639-62-5
viii + 134 Halaman, 14 cm x 20 cm
Terbitan Pertama Mei 2025