Aplikasi TENS menggunakan elektrode yang ukuran dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Sebelumnya, juga akan ditentukan bentuk pulsa, durasi, frekuensi, waktu terapi, dan intensitas yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Penempatan elektrode TENS tidak terbatas pada daerah sekitar nyeri saja. Untuk menentukan letak dan metode penempatan TENS, harus memahami anatomi, prinsip fisiologi, serta patologi dari kondisi yang bersangkutan. Pengertian dasar tentang pola nyeri, sindroma dari berbagai jaringan yang bisa merupakan sumber nyeri merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipahami dalam kaitannya dalam pemasangan elektrode.
Metode umum pemasangan electrode untuk nyeri paska operasi : 1. Pemasangan elektrode pada atau di sekitar nyeri. Cara ini merupakan cara paling mudah dan paling sering digunakan sebab metode ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri tanpa memperhatikan karakter nyeri ataupun letak paling optimal dalam hubungannya dengan jaringan penyebab nyeri.
2. Segmen sumsum tulang belakang. Satu elektrode diletakkan pada level spinal sedangkan yang lainnya diletakkan pada dermatom yang berhubungan, motor point atau trigger point.
DOSIS TERAPI Pemberian TENS diberikan dengan intensitas yang comfortable, dengan terapi sepuluh sampai lima belas menit. Frekuensi terapi sehari sekali atau sehari dua kali.
KONTRA INDIKASI Relatif tidak ada. Penempatan elektrode di sekitar luka incisi (kontra indikasi relatif)
CAUTION Elektrical shock, hal ini sering terjadi jika intensitas dinaikkan secara mendadak. Untuk itu kenaikan intensitas dilakukan secara perlahan – lahan sampai batas rasa nyaman