Aku adalah rumah kosong yang lega udara. Di mana pintuku lama tertutup, banyak orang yang mengetuk dan hanya kau yang aku persilakan masuk. Layaknya rumah yang menanti lama tuannya pulang. Aku sangat bahagia ketika kau datang. Hatiku telah berdebu, kaulah yang berhasil membuatnya kembali menggebu. Bersamamu antusiasku jadi tak karuan, merasa kau yang selama ini aku cari. - Sebelum ternyata, tujuanmu sebenarnya bukanlah aku. Teruntuk diriku, menyerah dan sadarlah, mundur secara perlahan. Karena dia yang kini sedang kau perjuangkan dan harapankan, lebih memilih memperjuangkan dan mengharapkan seseorang yang lain. Biarkan dia bahagia, meski harus tersiksa karena bukan dirimu penyebabnya. Jatuh cinta lah secara dewasa, tanpa memaksa untuk bersama, tanpa perlu diketahuinya.