Bagi A. Fuadi, peristiwa 98 merupakan salah satu momen penting karena terjadi perubahan besar di Indonesia. Melalui Sepotong Kisah di Balik 98 kita dibawa ke pusaran itu, salah satu bab paling dramatis dalam sejarah bangsa. “Kita menjaga memori kolektif bangsa ini dengan tulisan-tulisan, melalui diskusi dan karya.”
Menurutnya, manusia hidup dari cerita dan memori. Dengan memori, kita terhubung dengan masa lalu. Dengan tulisan, kita bisa mengambil energi dari masa lalu, mengambil pelajaran dari masa lalu. Dan melalui empat cerita pilihan A. Fuadi ini, kita diajak untuk menyaksikan kisah-kisah yang menggambarkan harapan, keberanian, dan ketegaran di tengah gejolak politik dan sosial yang hebat.
Akar Randu, Debu, dan Kisah-Kisah Pilu oleh Ferry Herlambang
Layang-Layang Putus Tak Pernah Salah oleh Donny M. Ramdhan
Sepatu untuk Jenderal oleh Ariyanto
Terang Gelap Surya oleh Heri Widianto
Dari membaca sebelum tidur hingga menyempatkan waktu di pagi hari, kebiasaan membaca dapat dibentuk dengan konsistensi. Pilih buku sesuai minat dan level literasi. Mulailah dengan buku yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan membaca. Temukan tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca. Lampu yang cukup, kursi yang nyaman, dan sedikit musik pelataran bisa menciptakan pengalaman membaca yang lebih baik. Bergabunglah dalam kelompok membaca atau forum literasi. Diskusikan buku yang Anda baca dan dapatkan rekomendasi dari sesama pembaca. Buat catatan atau jurnal tentang buku yang telah Anda baca.