Usman Arrumy (lahir 6 Februari 1990) adalah penyair Indonesia.[1] Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa esai dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar dan terangkum dalam berbagai antologi.[2][3] . Puisi-puisinya dianggap mengandung nilai sufistik, selain karena subjek yang mengarah ke dua komponen sekaligus, yaitu Tuhan dan manusia, juga karena terpengaruh pada latar belakang dan lingkungannya[4], dan terutama buku puisinya berjudul Kasmaran juga dikaji untuk membedah konsep metafisika Muhammad Iqbal,[5]
Pada 2016, Usman Arrumy telah menerjemahkan puisi-puisinya Sapardi Djoko Damono ke dalam bahasa Arab, diberi judul Hammuka Daimun, mengacu pada buku pertamanya berjudul DukaMu Abadi, dan diterbitkan oleh penerbit Mesir Tweeta Publishers.[6]