Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori
Atur jumlah dan catatan

Stok Total: Sisa 10

Subtotal

Rp69.000

MRS. DALLOWAY

Rp69.000
  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: Semua Etalase
Nyonya Dalloway berkata, bunga-bunganya akan dia beli sendiri.” Ini merupakan kalimat pembuka paling populer dalam sastra, mahakarya Virgina Woolf yang berkisah tentang waktu, kenangan, dan Kota London. Setelah Perang Dunia I dan pandemi flu 1918, Clarissa Dalloway, seorang perempuan elegan dan lincah, tengah menyiapkan pesta dan mengenang orang-orang terkasih. Di bagian lain London, Septimus Smith menghadapi syok berat dan di ambang ketakwarasan. Hari-hari mereka terjalin dan kehidupan mereka bertemu saat pesta yang mencapai puncak kilauannya. Dalam novelnya ini, Woolf menyempurnakan teknik naratif stream of consciousness. Dia juga piawai merekam serta memadukan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, kesan demi kesan, menit demi menit, nuansa hidup itu sendiri.   Nyonya Dalloway berkata, bunga-bunganya akan dia beli sendiri. Sebab Lucy sudah punya tugas lain. Pintu-pintu akan dicopot dari engselnya; orang-orang dari toko Rumpelmayer akan datang. Lagi pula, pikir Clarissa Dalloway, pagi ini yang sangat indah–segar bagai tercipta untuk anak-anak di pantai. Riang ria! Bebas lepas! Begitu yang selalu terasa oleh Clarissa, ketika terdengar engsel berdecit, seperti terdengar olehnya sekarang, tatkala dia membuka lebar pintu-pintu rumahnya dan melepas diri ke tengah udara bebas Bourton. Betapa segar, betapa tenang, lebih hening dari pagi ini tentu, udara pagi kala itu; bagai alunan ombak, kecup gelombang, dingin menyengat tapi terasa khidmat (untuk gadis delapan belas tahun seperti dirinya kala itu), sementara dia berdiri di ambang terbuka, mendapat firasat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi; menatap bunga-bunga, pohon-pohon, serta asap yang membubung di antara celah pepohonan, burung-burung gagak terbang tinggi dan menukik; terus berdiri dan hanya memandangi sampai Peter Walsh berkata, “Melamun di antara sayur-mayur?” Itukah ucapnya? “Aku lebih suka manusia daripada kembang kol.” Atau itu?

Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

Toped Illustration

Belum ada ulasan untuk produk ini

Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan