Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 6
Subtotal
Rp49.000
SEMUA TELAH BERUBAH, TUAN - JUNIARSO RIDWAN
Rp49.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
DUNIA yang dihadapi penyair kini adalah dunia yang di dalamnya “hati nurani sudah membeku”, yang di dalamnya kekuasaan penuh kepentingan, politik penuh kebohongan, sebuah dunia simulacrum, yang di dalamnya dusta selalu dinanti-nanti, kepalsuan menjadi santapan sehari-hari, manipulasi menjadi penghias dinding kehidupan. Dunia masa kini yang dihadapi penyair adalah sebuah “dunia tak-otentik” (inauthentic world), yang di dalamnya kepalsuan menjadi “kebenaran umum”, dusta menjadi “tiang kebijaksanaan”, manipulasi menjadi “etika publik”. Di dalam dunia ironi itu, orang yang “dipercaya” (truste) adalah para pendusta, orang yang dipuja adalah para penjahat, orang yang “disanjung” adalah para pemalsu. Di dalam dunia ironi itu, sangat sulit menemukan “kebenaran sejati”. Bahkan, sebagaimana diratapi oleh penyair, diri sendiri pun kini tidak dapat lagi dipercaya, dorongan hasrat diri pun kini perlu dicurigai.
Yasraf Amir Piliang
KESEDERHANAAN puisi-puisi Juniarso hampir tidak membuat gerak, melainkan membuat wujud. Waktu dan ruang tercipta dari pemindahan wujud satu ke wujud lainnya, dan bukannya melalui gerak. Puisi-puisinya bermain dengan wujud sebagai jejak, bukan dengan gerak. Ruang dan waktu tampak terhitung cermat lewat bangunan tiga atau dua patah-kata, tidak lebih. Kadang jejak-jejak itu hadir dengan tajam dan sangat tajam melalui lompatan ke wilayah imaji yang lain yang dilakukan dengan mendadak. Lompatan ini tampaknya untuk menyampaikan pesan yang juga berfungsi sebagai katarsis, dan pembaca ikut terbanting dalam lompatan ini. Efek terbanting mungkin untuk terjadi secara mendadak, karena memang puisi tidak dibangun lewat gerak, melainkan lewat perpindahan wujud atau imaji.
Afrizal Malna
Penulis: Juniarso Ridwan
Penyunting: Bilven
Penerbit: Ultimus, 2006
Bahasa: Indonesia
Tebal buku: xxxvi + 225 halaman | hvs
Ukuran: 14,5 x 21 cm | soft cover
ISBN: 978-979-99560-2-1
Berat: 300 gram
Yasraf Amir Piliang
KESEDERHANAAN puisi-puisi Juniarso hampir tidak membuat gerak, melainkan membuat wujud. Waktu dan ruang tercipta dari pemindahan wujud satu ke wujud lainnya, dan bukannya melalui gerak. Puisi-puisinya bermain dengan wujud sebagai jejak, bukan dengan gerak. Ruang dan waktu tampak terhitung cermat lewat bangunan tiga atau dua patah-kata, tidak lebih. Kadang jejak-jejak itu hadir dengan tajam dan sangat tajam melalui lompatan ke wilayah imaji yang lain yang dilakukan dengan mendadak. Lompatan ini tampaknya untuk menyampaikan pesan yang juga berfungsi sebagai katarsis, dan pembaca ikut terbanting dalam lompatan ini. Efek terbanting mungkin untuk terjadi secara mendadak, karena memang puisi tidak dibangun lewat gerak, melainkan lewat perpindahan wujud atau imaji.
Afrizal Malna
Penulis: Juniarso Ridwan
Penyunting: Bilven
Penerbit: Ultimus, 2006
Bahasa: Indonesia
Tebal buku: xxxvi + 225 halaman | hvs
Ukuran: 14,5 x 21 cm | soft cover
ISBN: 978-979-99560-2-1
Berat: 300 gram
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan