Mystical Latimojong Proses : Washed Dry Hulled Varietas : Typica, Lini. S, Catimor Ketinggian : 1400-1600 mdpl Aroma : Berries, Flowery, Caramel Koperasi Klasik Beans di Sulawesi sekarang diwakili oleh Kang Zaenal dan Budi. Di sana terdapat satu sungai bernama sungai Galonggong, sungai yang akan bermuara di sungai Mata Allo kemudian bergabung dengan Sungai Sadang yang bermuara di Bababinanga Pinrang.
Sungai itu ada di ketinggian 1.700m, dibawahnya baru terdapat kebun-kebun kopi. Sungainya sendiri jernih dan dangkal. Banyak batuan-batuan kecil berwarna di dasarnya.
Hutan adalah kehidupan masyarakat di kaki Latimojong. Beberapa kampung masih mempunyai tradisi menanam 10 pohon bagi mereka yang akan menikah.
Klasik Beans sendiri hanya berbagi pengetahuan dasar tentang mengolah kopi dan budidaya kopi agroforestry. Keputusan pengembangannya menjadi keputusan warga di sana. Pada mulanya semua kopi dijual dengan nama kopi Toraja. Padahal 70% produksi berasal dari Latimojong (Enrekang).
Setelah Klasik Beans yang dipimpin oleh Dadang, Rady dan Zaenal (kemudian diteruskan oleh Zaenal dan Budi) tahun 2013, mulailah muncul kopi-kopi sesuai dengan daerahnya, bukan cuma Toraja.
Kemudian kita mengenal, Karangan, Bone-Bone, Wae-wae, Potokulin, Pendokesan, Kalaciri dan masih banyak nama-nama desa lainnya.