Knuckles adalah senjata populer di budaya barat. Knuckles mempunyai banyak nama: Knuckle dusters, brass knuckles, knuckle buster. Di Indonesia senjata ini sering disebut tinju besi, roti kalung, atau krakling. Banyak negara menyatakan knuckle dusters senjata ilegal karena selain mematikan, senjata ini mudah disembunyikan. Karena itu, banyak tiruan knuckle yang dibuat tumpul dan fungsinya sebagai hiasan atau pembuka botol. Brass knuckles dibuat sedemikian rupa agar bisa dimasuki jari-jari. Senjata akan bertumpu di buku jari ketika tangan dikepalkan. Knuckles diciptakan untuk mengurangi luas permukaan pada saat pukulan mendarat, sehingga pukulan menjadi lebih terkonsentrasi. Sebaliknya, impact yang dirasakan oleh pemukul akan di sebarkan keseluruh telapak tangan dan tidak hanya bertumpu pada jari-jari. Knuckle duster bisa menyebabkan keretakan tulang atau kerusakan otot pada musuh. Brass knuckles dapat dibuat menjadi gantungan kalung, hiasan sabuk, atau sebagai cincin empat jari.

Knuckle dusters sudah digunakan oleh berbagai macam peradaban kuno dalam bentuk bervariasi. Konon knuckle dusters diciptakan di Yunani kuno dalam bentuk balutan kulit untuk tangan, diisi dengan benda tajam. Knuckle duster versi kuno ini disebut Cestus, dan digunakan di kompetisi olimpik Yunani Pankration. Beberapa versi lain juga digunakan di Okinawa, Jepang. Di era perang saudara di Amerika Serikat, brass knuckles menjadi senjata favorit para prajurit karena mudah dibawa, harga murah dan mudah dibuat. Jika digunakan dengan benar, knuckle bisa menjadi senjata efektif bahkan mematikan. Prajurit perang saudara Amerika seringkali melelehkan peluru untuk dibentuk menjadi knuckle duster. Knuckle juga sering digabung dengan pisau atau pistol. Di era Perang Dunia I, muncul variasi knuckle duster seperti Trench Knife. Senjata ini semakin populer di kalangan prajurit Amerika dan Inggris di era Perang Dunia II. Brass knuckles dibuat populer oleh film seri The Sopranos dan game Grand Theft Auto.