Beli Lokal
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 6
Subtotal
Rp65.000
Puasa Puisi (Hard Cover) (Widya Mareta)
Rp65.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Penulis: Widya Mareta
Penyunting: Dorothea Rosa Herliany
Perancang cover: Sabina Kencana
Penata letak: Bagus Suitrawan
‘Puasa Puisi’ adalah buku puisi pertama dari Widya Mareta, perempuan penulis asal Tangerang, Banten. Buah perenungan atas keresahan dan pengalaman bertumbuh sebagai perempuan, ia rangkai dalam “keringkasan” dan “kesederhanaan” puisi.
Menariknya, melalui bahasa yang ia anggap sederhana itu, Widya justru mempersilakan pembaca merenungi makna yang tidak sederhana. Dalam Puasa Puisi, ia mengikat imajinasinya sendiri dan mengajak orang lain untuk merasakan hal yang sama, mulai dari keliaran imajinasinya yang mencampur persoalan zikir dengan urusan dompet hingga penggambaran kompleks mengenai tubuh perempuan.
Untuk Widya, puisi adalah media yang membebaskannya, “Lewat puisi aku bisa menuliskan dengan jujur segala yang kutangkap melalui indera dan menghasilkan makna yang kusisakan untuk pembaca.”
***
“Menurut saya, setiap manusia punya takdirnya sendiri-sendiri untuk lahir sebagai apa. Apakah menjadi laki-laki, perempuan, atau hidup di garis waktu seperti apa, menjadi anak kecil, orang dewasa, dan lainnya. Tapi dengan menulis puisi, saya bisa menjadi apapun, hidup kapanpun, dan bisa pergi ke manapun yang saya mau. Saya juga bisa menuangkan berbagai keresahan seperti bercerita, dan menggunakan berbagai metafora yang membuat cerita itu semakin indah.”
–Widya Mareta
Penyunting: Dorothea Rosa Herliany
Perancang cover: Sabina Kencana
Penata letak: Bagus Suitrawan
‘Puasa Puisi’ adalah buku puisi pertama dari Widya Mareta, perempuan penulis asal Tangerang, Banten. Buah perenungan atas keresahan dan pengalaman bertumbuh sebagai perempuan, ia rangkai dalam “keringkasan” dan “kesederhanaan” puisi.
Menariknya, melalui bahasa yang ia anggap sederhana itu, Widya justru mempersilakan pembaca merenungi makna yang tidak sederhana. Dalam Puasa Puisi, ia mengikat imajinasinya sendiri dan mengajak orang lain untuk merasakan hal yang sama, mulai dari keliaran imajinasinya yang mencampur persoalan zikir dengan urusan dompet hingga penggambaran kompleks mengenai tubuh perempuan.
Untuk Widya, puisi adalah media yang membebaskannya, “Lewat puisi aku bisa menuliskan dengan jujur segala yang kutangkap melalui indera dan menghasilkan makna yang kusisakan untuk pembaca.”
***
“Menurut saya, setiap manusia punya takdirnya sendiri-sendiri untuk lahir sebagai apa. Apakah menjadi laki-laki, perempuan, atau hidup di garis waktu seperti apa, menjadi anak kecil, orang dewasa, dan lainnya. Tapi dengan menulis puisi, saya bisa menjadi apapun, hidup kapanpun, dan bisa pergi ke manapun yang saya mau. Saya juga bisa menuangkan berbagai keresahan seperti bercerita, dan menggunakan berbagai metafora yang membuat cerita itu semakin indah.”
–Widya Mareta
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan