Tikam Samurai 7 - Makmur Hendrik

Tikam Samurai ditulis di akhir tahun 70-an dimuat pertama kali di Harian Haluan Padang, saat jadi wartawan Mingguan Singgalang. Tikam Samurai sudah berulang kali diterbitkan dan muncul secara bersambung di Harian Singgalang. Tikam Samurai adalah karya monumental dari Makmur Hendrik. Ceritanya heroik, romantic, tragis, yang berlatar belakang dendam, cinta, persahabatan dan petualangan. Dibalut dengan perkawinan jurus silat Minangkabau dengan ilmu pedang Samurai Jepang. Makmur Hendrik berdomisili di Sumatra Barat, dan sangat mengenal budaya, adat dan filsafat Minangkabau. Menurut pengakuannya, inspirasi karya-karyanya banyak diambil dari keagungan filsafat Minangkabau dan sejarah panjang berbagai peristiwa besar sejak zaman penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan pemberontakan PRRI. Tikam Samurai terbit pada 1983. Kisah bersambung ini berawal dari seorang pemuda bernama Bungsu. Ia tinggal di Situjuh, Kaki Gunung Sago.Sanak familinya dibantai habis oleh Pasukan Jepang yang dikomandoi Saburo Matsuyama. Bungsu selamat dari pembantaian. Bungsu kemudian melarikan diri ke Gunung Sago, dan berlatih sendirian hingga mahir menggunakan samurai. Setelah itu, Bungsu menjemput dendam hingga ke Jepang untuk membunuh Saburo. Satu-satunya seller Buku Minang di Sumbar harga yang tertera adalah asli, buku kami original langsung dari penulis amp; penerbit