5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
9 rating • 4 ulasan
5(9)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Paket Wangi 2 HC
Atur jumlah dan catatan
Stok: Habis
Subtotal
-
ORIGINAL Novel HI BERLIN 1998 - Wahyuni Albiy - Cloudbook Publishing - Paket Wangi 2 HC
Rp196.000
Pilih spesifikasi: Paket Wangi 2 HC
Stok varian ini habis. Simpan di Wishlist untuk diingatkan ketika barang kembali tersedia.
- Kondisi: Baru
- Waktu Preorder: 30 Hari
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Hi Berlin 1998 Batch 2
Wahyuni Albiy
Special Offer 1 Rp. 87.000
Novel SC, Bookmark, Surat, Barcode Suara Jan Adam
Special Offer 2 Rp. 85.000
Novel SC, Bookmark, Barcode Suara Jan Adam
Judul : Hi Berlin 1998
Penulis : Wahyuni Albiy
Harga : Rp 99.000,-
Penerbit : Cloudbook Publishing
Ukuran : 13x19 cm
Jumlah Hal : 353 HLM
Jenis Kertas : Bookpaper
Cover : Soft Cover
Blurb:
Menjadi anak bungsu dari sebuah keluarga tidak membuat seorang Sakeza Labiru Boediman sekali pun terlintas akan menyukai laki-laki yang lebih muda dari usianya. Kriteria untuk menjadi pacarnya sudah jelas, laki-laki yang lebih tua atau seumuran dengannya. Sebelum akhirnya, laki-laki bermata biru itu mengetuk pintu hati Sakeza secara tiba-tiba.
"Lah, kamu biasanya dipanggil 'Adek', sekarang dipanggil 'Kakak'?"
"Sakeza naksir berondong? Adik kelas?"
Kata orang, usia hanyalah angka. Jadi, akankah prinsip Sakeza, yang menetapkan laki-laki pendampingnya harus lebih tua, terpaksa runtuh demi laki-laki blasteran Jerman yang usianya lebih muda?
Wahyuni Albiy
Special Offer 1 Rp. 87.000
Novel SC, Bookmark, Surat, Barcode Suara Jan Adam
Special Offer 2 Rp. 85.000
Novel SC, Bookmark, Barcode Suara Jan Adam
Judul : Hi Berlin 1998
Penulis : Wahyuni Albiy
Harga : Rp 99.000,-
Penerbit : Cloudbook Publishing
Ukuran : 13x19 cm
Jumlah Hal : 353 HLM
Jenis Kertas : Bookpaper
Cover : Soft Cover
Blurb:
Menjadi anak bungsu dari sebuah keluarga tidak membuat seorang Sakeza Labiru Boediman sekali pun terlintas akan menyukai laki-laki yang lebih muda dari usianya. Kriteria untuk menjadi pacarnya sudah jelas, laki-laki yang lebih tua atau seumuran dengannya. Sebelum akhirnya, laki-laki bermata biru itu mengetuk pintu hati Sakeza secara tiba-tiba.
"Lah, kamu biasanya dipanggil 'Adek', sekarang dipanggil 'Kakak'?"
"Sakeza naksir berondong? Adik kelas?"
Kata orang, usia hanyalah angka. Jadi, akankah prinsip Sakeza, yang menetapkan laki-laki pendampingnya harus lebih tua, terpaksa runtuh demi laki-laki blasteran Jerman yang usianya lebih muda?
Ada masalah dengan produk ini?