• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Apakah Anak Anda Sudah Siap Belajar Berpuasa?

Share

Apakah Anak Anda Sudah Siap Belajar Berpuasa?

Untuk mengetahui apakah anak kita sudah siap berpuasa atau tidak, berikut ini sejumlah tanda yang bisa dijadikan acuan.


Rukun Islam adalah lima tindakan dasar dalam agama Islam yang dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman dan merupakan dasar dari kehidupan Muslim. Berpuasa di bulan Ramadan merupakan salah satu dari lima Rukun Islam tersebut.

Memang, anak-anak yang belum mencapai usia pubertas atau masa akil balig, dibebaskan dari kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan. Tapi, ini seharusnya tidak menghentikan orang tua dari tugas mempersiapkan anak-anaknya untuk belajar puasa.

Kebanyakan anak-anak akan bersemangat melakukan hal-hal yang dilakukan orang tuanya, sehingga Anda dapat memanfaatkan hal tersebut untuk memperkenalkan mereka pada konsep puasa dan ibadah di bulan Ramadan.

Mungkin tak mudah bagi anak untuk terbiasa dengan kewajiban berpuasa selama 30 hari setelah mereka mencapai pubertas, tetapi jika Anda melatihnya lebih awal, maka akan menjadi transisi yang jauh lebih mudah.

Ummu Balqis, influencer yang fokus pada pola pengasuhan anak dan kehidupan berumah tangga secara islami, mengatakan pada Parentstory, melatih anak untuk belajar puasa memiliki banyak manfaat. “Selain untuk membiasakan mereka, bila dilihat dari sisi syariat, orang tua akan mendapat pahala,” jelas penulis buku parenting, pernikahan, dan buku anak ini.

Tidak ada batasan umur

Bagi para orang tua muslim, tentu akan sangat senang dan bersyukur sekali bila memiliki anak yang semangat ingin memulai puasa pertamanya di bulan Ramadan ini. Namun, terkadang ada rasa kekhawatiran pada orang tua bila anaknya yang berusia balita atau awal SD ingin latihan berpuasa. Mampukah si kecil menahan lapar dan haus? Kapankah usia yang tepat untuk anak mulai latihan puasa?

Pada online workshop yang diadakan Parentstory dan mengundang dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A, dijelaskan bahwa, tidak ada batasan umur kapan anak diperbolehkan untuk memulai belajar berpuasa. “Pada umumnya, anak berusia 4 tahun sudah bisa mengerti dan diajarkan konsep berpuasa, namun tidak menutup kemungkinan anak yang lebih muda juga bisa mulai belajar puasa,” ucap dokter spesialis anak di RSIA Tumbuh Kembang Depok ini.

Dr. Miza menambahkan, yang terpenting saat mengajari anak berpuasa adalah waktunya bertahap tidak langsung berpuasa 1 hari penuh. “Pada umumnya anak dapat menahan haus selama 4 jam, maka belajar puasa bisa dimulai dengan puasa selama 4 jam, lalu bertahap diperpanjang,” tutur Miza.

Selain itu, Miza berpesan, bahwa orang tua jangan pernah memaksakan waktu berpuasa pada anak. Bila memang anak terlihat tidak kuat berikan pengertian pada anak bahwa diperbolehkan untuk berbuka puasa.

Pastikan anak dalam kondisi fit.

Tanda-tanda lain yang menunjukkan anak siap puasa, menurut Ummu Balqis, dapat dilihat dari sisi fisik. “Yang pertama adalah kalau kita lihat dari sisi fisik, mereka tidak mengalami hal-hal yang mengkhawatirkan.

Misalnya, tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, tetap aktif ceria seperti biasanya, sesuai dengan durasi puasa yang telah disepakati bersama anak,” jelasnya. Ibu dari 3 anak ini juga mengingatkan orang tua, untuk terus memperhatikan kondisi tubuh anak Selama durasi belajar puasa tersebut. “Kalau kita lihat mereka tetap semangat, tetap aktif, tetap kritis, berarti Inshallah anak-anak kita kuat dan siap.”

Menunjukkan rasa antusias

Menurut Ummu Balqis, orang tua dapat melihat kesiapan anak puasa dari semangat dan keinginan dari dalam hati anak.

Cobalah perhatikan, apakah anak semangat dan tertantang untuk menuntaskan kesepakatan durasi latihan puasanya? Bila ya, si kecil bisa mulai belajar latihan puasa. “Tanda-tandanya adalah antusias menjalani belajar puasanya dan didukung oleh ketahanan fisik selama durasi puasa yang diagendakan, mereka tetap fit dan semangat,” ucap Ummu Balqis.

Terus beri dukungan

Untuk memompa semangat si kecil dalam belajar puasa, Anda dapat terus memberikan dukungan padanya. Dukungan dan penghargaan dapat menjadi motivasi besar bagi anak-anak.

Bentuknya bisa apa saja. Bisa berupa menyiapkan makanan favorit mereka untuk berbuka puasa, membelikan minuman kesukaan anak, atau hanya memuji mereka. Namun, Miza mengingatkan orang tua untuk tidak memuji berlebihan bila anak berhasil melakukan puasa satu hari penuh, dari azan subuh hingga magrib.

“Puji seperlunya saja, karena yang ditakutkan, anak akan memaksakan diri untuk puasa walaupun sudah tidak kuat pada hari esok,” jelasnya. Bentuk lain dalam memberikan dukungan pada anak adalah dengan membicarakan keistimewaan bulan Ramadan. Misalnya, pada waktu menjelang tidur atau sehabis salat berjemaah.

Sebagai orang dewasa, Anda tentu sudah mengetahui betapa istimewanya Ramadan. Namun, anak-anak belum tahu itu dan itu adalah tugas orang tua untuk menjelaskan pada mereka sehingga anak-anak akan selalu bersemangat menyambut bulan Ramadan dan menjalani berbagai ibadah di bulan suci ini.

Waktu_indonesia_belanja_spesial_ramadan
Meriahkan bulan Ramadan dengan Promo Waktu Indonesia Belanja Spesial Ramadan! Dapatkan Kejar Diskon hingga 90% dan Bebas Ongkir sepuasnya. Periode 13 April – 12 Mei 2021!

Share

TokopediaTokopedia

Related Articles

10 Rekomendasi Merk Pensil Warna Terbaik, Kreatifitas Semakin Bertambah!
Kids and Parenting
10 Rekomendasi Merk Pensil Warna Terbaik, Kreatifitas Semakin Bertambah!
© 2009-2024, PT Tokopedia