• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Simulasi KPR untuk Kamu yang Berpenghasilan 5-8 juta Perbulannya!

16 September 2017
Share
Simulasi KPR untuk Kamu yang Berpenghasilan 5-8 juta Perbulannya!

Simulasi KPR – Semua orang tentunya ingin memiliki rumah sendiri, mengingat rumah merupakan salah satu kebutuhan primer setiap manusia. Tapi, dengan penghasilan terbatas, rumah murah dan juga KPR menjadi incaran banyak orang. Jika Toppers masih bingung mengenai apa itu KPR, mari kita ulas secara mendalam mengenai KPR kali ini, termasuk cara menghitung KPR.

Toppers juga jangan merasa mendapatkan rumah murah lewat KPR terasa mustahil. Jado mari simak simulasi KPR untuk kamu yang berpenghasilan rendah.

cara menghitung dan simulasi KPR

Apa itu KPR?

KPR merupakan kependekan dari “Kredit Pemilikan Rumah” adalah fasilitas kredit yang digunakan untuk melakukan pembelian rumah atau kebutuhan lain dengan jaminan atau agunan berupa rumah. KPR memiliki skema pembiayaan hingga 90% dari harga rumah. Rumah yang dibeli itu sendiri secara langsung menjadi jaminan atau agunan KPR pembelian.

Dengan adanya KPR, Toppers dimungkinkan untuk memiliki rumah tanpa perlu menabung dalam jangka waktu lama. Lalu, bila penghasilanmu masih berada di kisarah 5-8 juta, apakah mungkin untuk mengajukan KPR? Mari simak simulasi KPR berikut.

Simulasi KPR untuk penghasilan rendah

Kebanyakan orang bingung mengenai seperti apa sebenarnya penghitungan KPR rumah. Selain itu, apakah mungkin dengan penghasilan rendah bisa mengajukan KPR rumah? Kalaupun mungkin, kira-kira berapa harga rumah yang cocok dan berapa besaran dari cicilan yang harus dibayar perbulannya?

Untuk mempermudah Toppers memahaminya, mari kita simak simulasi KPR rumah atau cara menghitung KPR berikut:

Uang Muka

Cara menghitung KPR awalnya adalah dengan menentukan uang muka. Seandainya Toppers memiliki penghasilan bersih sebesar Rp.5.500.000,- per bulannya, berikan target kapan Toppers ingin memiliki rumah. Jika seandainya Toppers memiliki target dalam jangka waktu dua tahun ke depan Toppers sudah harus memiliki rumah, dan Toppers mulai menabung Rp.3.000.000,- setiap bulannya. Maka dalam jangka waktu dua tahun Toppers sudah menggumpulkan tabungan untuk KPR rumah sejumlah Rp.72.000.000,-.

Dengan uang tabungan ini, Toppers bisa memilih rumah dengan kisaran harga Rp.200.000.000,- hingga Rp.400.000.000,- tergantung besaran angsuran KPR yang Toppers inginkan. Tentunya rumah seharga ini baru bisa Toppers dapatkan di daerah pinggiran kota.

Anggap saja Toppers memutuskan untuk membeli rumah murah seharga Rp.250.000.000,- dengan uang muka sebesar Rp.60.000.000,-. Mengapa perlu menyisakan Rp.12.000.000,-? Hal ini dikarenakan masih ada biaya lain saat mengajukan KPR. Tidak hanya uang muka, Toppers memerlukan biaya untuk biaya administrasi, biaya booking atau tanda jadi, appraisal, asuransi, provisi, serta notaris.

Dengan uang muka sebanyak itu, maka sisa yang akan dicicil atau besaran plafon kredit yang Toppers miliki adalah sebesar Rp.190.000.000,-

Cara Menghitung dan Simulasi KPR

2 tahun pertama dengan bunga flat

Pada dua tahun pertama, umumnya Bank atau instansi yang memberikan fasilitas KPR memberikan bunga flat, atau bunga KPR yang tidak akan berubah alias tetap selama periode KPR ini. Jika bunga flat dua tahun pertama 5%, berapa besaran angsuran rumah bulanan Toppers? Mari kita hitung.

Pertama-tama hitung jumlah angsuran rumah pokok tanpa bunga angsuran KPR. Jika Toppers memiliki jangka waktu KPR selama 15 tahun, maka jumlah angsuran rumah pokok Toppers adalah Rp.190.000.000,- : 120 bulan (15 tahun) = Rp.1.583.333,33 per bulan.

Lalu kita hitung bunga flat yang harus dibayarkan dengan cara mengalikan sisa utang dengan rate bunga angsuran KPR dan dibagi selama setahun. Jadi, angsuran bunga KPR pada kasus ini adalah Rp.190.000.000,- x 5% : 12 bulan = Rp.791.666,66 per bulan.

Jadi, selama periode ini jumlah angsuran KPR yang harus Toppers bayarkan adalah Rp.1.583.333,33 + Rp. 791.666,66 = Rp.2.374.999,99 atau dibulatkan menjadi Rp.2.375.000,00 per bulannya.

Dengan jumlah angsuran rumah Rp.2.375.000,- per bulan ; Toppers masih memiliki sisa Rp.3.125.000,- dari total penghasilan yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari.

Tahun-tahun selanjutnya dengan bunga floating dan bunga efektif

Selama dua tahun pertama, Toppers sudah membayar angsuran KPR sebesar Rp. 57.000.000,-, sehingga sisa hutang angsuran KPR tersisa Rp.133.000.000,-.

Namun, untuk bulan pertama setelah dua tahun pertama, bunga KPR yang akan Toppers tanggung akan berubah dari bunga flat yang Toppers penuhi selama ini. Pada periode ini, bunga KPR yang akan dikenakan dalam angsuran rumah KPR adalah bunga floating yang akan selalu berubah atau bersifat fruktuatif tergantung keadaan ekonomi. Selain itu, bunga KPR pada periode ini bersifat efektif alias akan selalu disesuaikan setiap bulannya tergantung keadaan ekonomi.

Misalkan pada bulan pertama setelah periode sebelumnya, bunga floating yang Toppers tanggung sebesar 7%. Maka beban bunga KPR Toppers adalah (Rp.133.000.000,- x 7% : 12 bulan) Rp. 775.833,33. Jadi, angsuran yang harus dibayarkan adalah Rp.1.583.333,33 + Rp. 774.833,33 = Rp.2.358.166,66 atau dibulatkan menjadi Rp.2.360.000,-. Namun jumlah angsuran ini hanya berlaku satu bulan. Pada bulan selanjutnya jumlah besaran bunga KPR akan disesuaikan dengan rate bunga floating pada bulan tersebut.

Dengan memahami cara menghitung KPR ini, tentu mungkin bukan untuk penghasilan dengan kisaran tersebut untuk mengajukan KPR. Tentunya, jika Toppers memiliki penghasilan lebih tinggi, maka harga rumah yang bisa dibeli melalui KPR bisa jadi lebih mahal. Toppers tinggal gunakan simulasi KPR serupa dan cukup mengganti harga rumah dan juga jumlah penghasilan untuk memprediksi besaran angsuran rumah untuk KPR-mu.

Share
TokopediaTokopedia

Related Articles

Resep Sop Ayam Bening Rumahan, Lezat dan Sehat!
Home and Living
Resep Sop Ayam Bening Rumahan, Lezat dan Sehat!
© 2009-2023, PT Tokopedia