Penyakit sifilis dapat berubah menjadi fatal bila tidak diobati dengan tepat. Jangan sampai alami sifilis, lakukan lima cara pencegahan sifilis berikut ini.
Ditinjau oleh: dr. M. Ade Wijaya
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang terjadi karena infeksi bakteri Treponema pallidum.
Sifilis termasuk penyakit yang dapat dicegah. Cara mencegah penyakit sifilis umumnya sama seperti pencegahan penyakit menular seksual yang lain, yaitu dengan menghindari faktor risikonya.
Lantas apa yang bisa menyebabkan sifilis dan bagaimana cara mencegahnya? Simak informasi selengkapnya pada ulasan berikut ini!
Baca juga: Berbahaya, Ini Penyebab Sifilis yang Harus Kamu Hindari!
Bagaimana Sifilis Dapat Terjadi?
Sifilis umumnya menular karena infeksi bakteri dari aktivitas seksual. Bakteri penyebab sifilis ini dapat masuk dan menginfeksi orang lain melalui kontak kulit saat melakukan hubungan seksual vaginal, oral, atau anal.
Sifilis memiliki tingkat penularan yang cepat karena gejala awal yang ditimbulkan sering kali tidak ada rasa sakit dan bisa hilang dengan sendirinya. Meskipun gejala khas, seperti luka kecil di area genital atau mulut hilang, bukan berarti sifilis sembuh. Tanpa pengobatan yang tepat, bakteri sifilis dapat hidup di tubuh selama bertahun-tahun dan bisa menyebabkan kerusakan organ.
Dengan gejala yang ringan dan sulit dikenali, sifilis akhirnya bisa menular ke pasangan tanpa sadar. Oleh sebab itu, seseorang yang memiliki pasangan seks lebih dari satu, homoseksual, dan tidak melakukan seks dengan aman berisiko tinggi untuk terkena sifilis dan menularkannya.
Selain dari pasangan, sifilis juga dapat menular dari Ibu ke janin. Bakteri sifilis dapat menginfeksi janin melalui plasenta saat masih di kandungan dan saat proses persalinan.
Tips Pencegahan Sifilis

Sumber gambar: Canva
Guna mencegah dan menurunkan resiko tertularnya sifilis, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, yaitu:
1. Monogami

Sumber gambar: Canva
Monogami atau hanya memiliki satu pasangan seks seumur hidup bisa menjadi salah satu cara mencegah sifilis. Ketika pasangan berkomitmen untuk hanya melakukan hubungan seksual dengan pasangannya, risiko untuk mendapatkan sifilis dapat berkurang. Pasalnya, berdasarkan sebuah penelitian, memiliki beberapa pasangan seks berisiko tinggi untuk tertular penyakit menular seksual, termasuk sifilis.
2. Heteroseksual

Sumber gambar: Canva
Heteroseksual atau berpasangan seksual dengan lawan jenis juga merupakan salah satu bentuk pencegahan sifilis. Pasalnya, pasangan homoseksual, khususnya pria dengan pria, hanya bisa melakukan hubungan seksual secara oral atau anal. Pada aktivitas seksual melalui anal, dubur tidak mengeluarkan cairan pelumas, sehingga saat terjadi gesekan antara penis dan anus, luka terbuka mungkin akan timbul.
Luka terbuka yang terjadi di anus tentunya berisiko tinggi untuk terinfeksi bakteri sifilis. Selain itu dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebanyak setengah dari kasus total sifilis diderita oleh pasangan homoseksual.
3. Menggunakan Alat Kontrasepsi Saat Berhubungan Seksual

Sumber gambar: Canva
Menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual dapat menurunkan risiko penularan sifilis. Adapun alat kontrasepsi, seperti kondom dan dental dam dipercaya dapat melindungi dari penularan penyakit menular seksual. Namun, hal ini hanya berlaku apabila luka kecil sifilis secara sepenuhnya tertutup kondom atau dental dam.
4. Memeriksakan Diri Saat Hamil

Sumber gambar: Canva
Penularan sifilis dari Ibu ke anak (kongenital sifilis) dapat membahayakan janin. Pasalnya, kongenital sifilis berisiko untuk menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, dan bayi lahir mati. Oleh sebab itu, untuk mencegah hal ini terjadi, Ibu hamil disarankan memeriksakan penyakit menular seksual ke dokter. Perawatan sebelum kehamilan berusia 26 minggu dapat mencegah perburukan kesehatan janin.
5. Melakukan Pengobatan Sifilis Bersama Pasangan

Sumber gambar: Canva
Saat kamu atau pasangan mengalami gejala sifilis, sebaiknya lakukan pengobatan bersama-sama. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan sifilis karena pasangan yang tidak diobati sampai sembuh dapat menginfeksi pasangannya kembali. Akhirnya, kamu atau pasangan mendapatkan penyakit sifilis berulang.
Baca juga: Ini Gejala Sifilis yang Harus Kamu Waspadai!
Nah, demikianlah beberapa langkah pencegahan sifilis yang bisa kamu dan pasangan lakukan. Sebelum penyakit sifilis berubah menjadi fatal, periksakan ke dokter apabila kamu atau pasangan memiliki faktor risiko dan gejala dari penyakit ini.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan penuhi kebutuhan obatmu dengan Dkonsul. Konsultasi mudah, cepat, dan praktis!
Penulis: Fatin Nur Jauhara
Referensi:
- N, Wilson. Chialepeh., & A, Sathiyahsusuman. (2015). Associated Risk Factors of STIs and Multiple Sexual Relationships among Youths in Malawi. PloS one, 10(8), e0134286
- Mayo Clinic. 2021. Syphilis
- Cleveland Clinic. 2022. Syphilis
- Centers for Disease Control and Prevention. 2023. What Gay and Bisexual Men Can Do