Pencegahan rabies dilakukan untuk meminimalkan risiko sakit. Pasalnya, saat seseorang tidak sadar telah terinfeksi rabies hingga timbul gejala, risiko untuk sembuh sangat kecil.
Ditinjau oleh: dr. M. Ade Wijaya
Rabies merupakan salah satu penyakit berbahaya yang bisa dicegah. Pencegahan rabies umumnya dilakukan untuk menghentikan masuknya virus ke dalam tubuh. Pasalnya, setelah virus berkembang di dalam tubuh, maka peluang untuk sembuh sangat kecil.
Oleh sebab itu, yuk ketahui lebih banyak mengenai cara mencegah rabies pada artikel berikut ini!
Baca juga: 4 Gejala Rabies Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Bagaimana Rabies Bisa Terjadi?

Sumber gambar: Canva
Rabies adalah penyakit menular yang bisa mematikan dari hewan ke manusia. Kondisi ini biasanya terjadi saat seseorang tergigit hewan liar yang terinfeksi rabies. Beberapa hewan yang berpotensi membawa virus rabies, yaitu kelelawar, anjing hutan, rubah, rakun, monyet, serigala. Selain itu, hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing yang tidak divaksin rabies berpotensi menularkan penyakit ini.
Virus rabies menyebabkan infeksi rabies pada manusia. Virus ini menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi. Hewan yang terinfeksi dapat menyebarkan virus rabies ke hewan lainnya atau manusia dengan cara menggigitnya.
Pada kondisi tertentu, rabies juga dapat menyebar ketika air liur yang terinfeksi masuk melalui luka terbuka atau mengenai bagian tubuh seperti mulut dan mata. Hal ini bisa saja terjadi ketika hewan yang terinfeksi menjilat luka terbuka di kulit Anda.
Apabila seseorang mulai menunjukkan tanda dan gejala rabies, seperti kebas di area tubuh yang tergigit, halusinasi, kesulitan bernapas, takut air (hydrophobia), takut cahaya, hingga lumpuh, maka peluang untuk sembuh sangat kecil. Oleh sebab itu, perawatan dan pencegahan yang efektif perlu dilakukan secepatnya setelah tergigit hewan yang terinfeksi rabies.
Pencegahan Rabies yang Bisa Dilakukan

Sumber gambar: Canva
Untuk menurunkan risiko tertular rabies dari hewan peliharaan, Anda bisa melakukan beberapa cara pencegahan rabies berikut ini, yaitu:
- Vaksin hewan peliharaan. Kucing, anjing, atau hewan-hewan ternak, seperti sapi dan kambing, perlu diberikan vaksinasi rabies.
- Batasi ruang hewan peliharaan. Jaga dan awasi hewan peliharaan Anda. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan interaksi dengan hewan liar.
Sementara itu, bila Anda termasuk ke dalam kelompok risiko tinggi untuk terkena rabies, Anda perlu melakukan vaksin rabies yang disebut pre-exposure prophylaxis (PREP). Vaksin rabies tersebut terdiri dari dua kali vaksinasi dan beberapa kali booster tergantung pada kebutuhan.
Anda termasuk ke dalam risiko tinggi rabies apabila:
- Bekerja di satwa liar atau hewan-hewan penangkaran.
- Dikelilingi kelelawar atau bertempat tinggal yang berada di dekat gua.
- Bekerja di laboratorium hewan.
- Pergi berwisata ke daerah endemik rabies, misalnya Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Terakhir, bila Anda tercakar atau tergigit hingga luka oleh binatang peliharaan yang belum divaksin atau hewan liar, segera cuci luka tersebut dengan air mengalir dan sabun. Setelah itu, segera kunjungi pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Pasalnya, tanpa vaksinasi dan pengobatan optimal setelah terpapar rabies, penyakit ini bisa berakibat fatal.
Baca juga: Awas TB Resisten, Simak Pengobatan Tuberkulosis Ini!
Itulah cara pencegahan rabies yang perlu kamu pahami. Semoga ulasan di atas bermanfaat ya!
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan penuhi kebutuhan obatmu dengan Dkonsul. Konsultasi mudah, cepat, dan praktis!
Penulis: Fatin Nur Jauhara
Referensi: