Gejala lupus bisa berbeda-beda setiap penderitanya, mulai dari gejala ringan hingga berat. Ini dia daftar gejala lupus yang harus kamu waspadai!
Ditinjau oleh: dr. M. Ade Wijaya
Lupus adalah penyakit autoimun yang bisa menyebabkan peradangan di beberapa organ tubuh, seperti kulit, paru-paru, jantung, sendi, ginjal, hingga otak.
Gejala lupus bisa berbeda-beda setiap penderitanya, mulai dari gejala ringan hingga berat. Yuk, kenali beragam gejala lupus agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Baca juga: Jadi Penyakit Autoimun, Apa Itu Penyakit Lupus?
Ini Gejala Lupus yang Harus Kamu Waspadai!

Sumber gambar: Canva
Siapa saja bisa terkena lupus, baik wanita, pria, anak-anak, hingga bayi. Namun, penyakit ini lebih sering menyerang wanita produktif, yaitu 15–45 tahun. Selain itu, risiko penyakit ini bisa meningkat pada seseorang dengan riwayat keluarga lupus.
Setiap penderita lupus memiliki gejala yang berbeda-beda. Beberapa gejala lupus yang umum terjadi, yaitu:
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Ruam
- Demam
- Sensitif terhadap paparan sinar matahari
- Kerontokan
- Sariawan
- Mata kering
Gejala lupus bisa timbul (kambuh) dan hilang untuk sementara (remisi). Selain itu, gejala lupus memiliki beberapa tingkat keparahan, mulai dari gejala ringan hingga berat, yaitu:
- Ringan: nyeri sendi, ruam kulit, dan kelelahan
- Sedang: Peradangan di kulit, paru-paru, jantung, dan ginjal
- Berat: Peradangan di bagian tubuh hingga menyebabkan kerusakan organ, seperti jantung, paru-paru, ginjal, atau otak. Kondisi ini dapat mengancam jiwa
Bagaimana Efek Lupus Terhadap Organ Tubuh?

Sumber gambar: Canva
Seperti yang telah disampaikan, lupus dapat menyerang beberapa organ tubuh. Apabila gejala dibiarkan tanpa diobati, maka kerusakan organ tubuh mungkin terjadi.
Beberapa organ tubuh yang mengalami dampak dari penyakit lupus, yaitu:
- Kulit: masalah kulit merupakan gejala lupus yang paling sering terjadi. Orang dengan lupus memiliki ruam merah di sekitar pipi dan hidung menyerupai bentuk kupu-kupu. Selain itu, masalah kulit lainnya juga bisa muncul, seperti kemerahan, ruam berbentuk bulat dan bisa menyebabkan luka (lupus diskoid). Ruam kulit biasanya akan bertambah parah bila terpapar sinar matahari.
- Darah: Orang dengan lupus mungkin memiliki penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan plasma darah. Terkadang, perubahan dalam jumlah sel darah merah ini bisa menimbulkan beberapa gejala lupus, seperti anemia, infeksi serius, atau mudah memar. Namun, tidak semua penderita memiliki gejala tersebut. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan tes darah secara berkala untuk memastikan kesehatannya.
Selain penurunan jumlah sel darah, penderita lupus juga bisa mengalami sumbatan darah di beberapa bagian tubuh, misalnya sumbatan pada kaki (trombosis vena dalam), paru-paru (emboli paru), atau otak (stroke).
- Sendi: artritis atau peradangan sendi merupakan gejala yang umum terjadi pada penderita lupus. Kondisi ini ditandai dengan adanya rasa sakit, dengan atau tanpa pembengkakkan. Kemudian, penderita akan merasakan kaku dan nyeri di pagi hari.
- Ginjal: Setengah dari penderita lupus dapat mengalami kerusakan ginjal. Kondisi ini sangat berbahaya dan mengancam jiwa. Gangguan ginjal yang terjadi biasanya tidak menimbulkan tanda sampai stadium lanjut.
Umumnya, penderita yang mungkin mendapatkan gangguan ginjal adalah pasien lupus yang merasa sakit radang sendi, mengalami ruam, demam, dan penurunan berat badan. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dini agar perawatan bisa dilakukan secepatnya.
- Paru-paru dan jantung: Kerusakan paru-paru dan jantung pada penderita lupus umumnya disebabkan oleh peradangan pada lapisan pelindung paru-paru (pleura) dan jantung (perikardium). Ketika jaringan tersebut mengalami peradangan, penderita lupus akan merasakan beberapa gejala, seperti nyeri dada, detak jantung yang tidak beraturan, dan pertambahan cairan di sekitar paru-paru (pleuritis) dan jantung (perikarditis).
- Otak: Kerusakan otak pada penderita lupus jarang terjadi. Namun, beberapa penderita lupus bisa mengalami kondisi ini dengan gejala, seperti kebingungan, depresi, kejang, dan stroke.
Penanganan Lupus

Sumber gambar: Canva
Sayangnya, lupus tidak dapat disembuhkan. Pengobatan lupus berupa pemberian obat-obatan sebatas untuk meredakan keluhan, mencegah munculnya gejala, dan menghambat kerusakan organ yang diakibatkan oleh penyakit ini.
Oleh sebab itu, selain mengonsumsi obat-obatan, penting juga melakukan pola hidup sehat untuk mengelola gejala dan menurunkan risiko lupus yang lebih parah.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan, yaitu:
- Gunakan tabir surya dengan SPF 50+ untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari
- Atur jadwal sehingga kamu tidak terlalu lelah dalam melakukan aktivitas
- Lakukan aktivitas fisik atau olahraga dengan intensitas rendah setiap hari
- Kelola stres
- Gunakan topi saat berada di bawah sinar matahari
- Berhenti dan hindari rokok
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, termasuk mencukupi kebutuhan vitamin D dan kalsium setiap harinya
Baca juga: Gejala Tekanan Darah Rendah yang Harus Kamu Waspadai!
Itulah daftar gejala lupus yang harus kamu waspadai. Pastikan kamu melakukan pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah berbagai macam penyakit.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan penuhi kebutuhan obatmu dengan Dkonsul. Konsultasi mudah, cepat, dan praktis!
Penulis: Fatin Nur Jauhara
Referensi: