• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

10 Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai Wanita

Share

10 Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai Wanita

Terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Apa sajakah itu?


Ditinjau oleh: dr. Pamela Sandhya De Jaka

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling umum di dunia. Berdasarkan data dari WHO, terdapat 2,3 juta wanita yang terdiagnosis kanker payudara dan 685,000 kematian secara global pada tahun 2020.

Terhitung hingga akhir tahun 2020, ada 7,8 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam 5 tahun terakhir.

Kanker payudara umumnya menyerang wanita di usia pasca menopause. Memahami penyebabnya sejak dini adalah salah satu langkah yang dapat diambil untuk dapat lebih waspada terhadap risiko kanker payudara.

Baca Juga: Mengenali Gejala Awal Kanker Payudara, Tak Selalu Benjolan

Penyebab Meningkatnya Risiko Kanker Payudara

Penyebab Meningkatnya Risiko Kanker Payudara

Sumber Gambar: Euractiv

1. Usia

Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun dan yang telah mengalami menopause.

Berdasarkan data dari WebMD, sekitar 80% wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara setiap tahun berusia di atas 45 tahun, dan sekitar 43% berusia 65 tahun atau lebih.

Perbandingan risiko terkena kanker payudara berdasarkan usia diperkirakan sebagai berikut:

  • Usia 40–50 = 1:69
  • Usia 50–60 = 1:43
  • Usia 60–70 = 1:29
  • Usia >70 = 1:26

2. Faktor Keturunan

Riwayat kanker payudara pada keluarga berperan juga dalam meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Bukan hanya riwayat kanker payudara, ternyata memiliki kerabat dengan riwayat kanker ovarium juga berpengaruh.

Adanya gen yang bernama BRCA1 dan BRCA2 yang berfungsi sebagai pelindung dari kanker payudara dan ovarium dapat meningkatkan kecenderungan terkena kanker payudara dan ovarium ketika gen-gen tersebut rusak atau mengalami mutasi (perubahan). Ada kemungkinan gen ini diturunkan dari orang tua ke anak.

3. Riwayat Kanker atau Benjolan di Payudara

Seseorang yang pernah menderita kanker payudara lebih mungkin untuk terkena lagi daripada orang yang tidak ada riwayat penyakit tersebut. Bukan hanya itu, beberapa jenis benjolan payudara non-kanker pun bisa meningkatkan risiko terkena kanker di kemudian hari.

4. Riwayat Sistem Reproduksi

Mengalami periode menstruasi dini atau sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun membuat wanita terpapar hormon estrogen lebih lama. Akibatnya, ada peningkatan risiko terkena kanker payudara.

5. Riwayat Terpapar dengan Radiasi

Dilansir dari Breast Cancer Prevention Partners (BCPP), ionizing radiation, adalah segala bentuk radiasi dengan energi yang cukup untuk memutuskan ikatan kimia dalam molekul, termasuk molekul DNA, sehingga mengganggu fungsi normalnya.

Bukti dari studi tentang paparan terhadap radiasi di bidang medis serta bencana skala besar seperti paparan radiasi dari bom atom di Jepang telah menunjukkan bahwa radiasi dapat menyebabkan kanker payudara.

Paparan radiasi terjadi dalam berbagai prosedur medis, contohnya:

  • Sinar X
  • Pemindaian tomografi komputer (CT Scan)
  • Fluoroskopi, tes diagnostik medis yang menunjukkan bagian yang bergerak, sering digunakan dalam prosedur kardiovaskular
Baca Juga: Biaya Perawatan Kanker Payudara Non BPJS, dari Kemo Hingga Operasi

6. Konsumsi Pil Kontrasepsi dan Terapi Hormon

Penelitian telah menunjukkan bahwa kontrasepsi oral dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara. Menurut ACS, riset telah menemukan bahwa terapi penggantian hormon, khususnya terapi estrogen-progesteron, berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Dalam hal konsumsi pil kontrasepsi, risiko mulai berkurang setelah berhenti minum pil, namun dibutuhkan waktu setidaknya 10 tahun setelah berhenti konsumsi pil kontrasepsi untuk benar-benar menghilangkan risikonya.

7. Jaringan Payudara Padat

Payudara terdiri dari ribuan kelenjar kecil (lobulus) yang menghasilkan susu. Jaringan kelenjar ini mengandung sel payudara yang lebih tinggi daripada jaringan payudara lainnya, sehingga lebih padat.

Wanita yang lebih muda cenderung memiliki payudara yang lebih padat. Seiring bertambahnya usia, jumlah jaringan kelenjar di payudara akan berkurang dan digantikan oleh lemak.

Risiko kanker payudara meningkat seiring meningkatnya kepadatan jaringan. Hal ini karena jaringan yang padat memiliki lebih banyak sel yang berkesempatan menjadi sel kanker. Kepadatan ini juga dapat membuat deteksi dengan alat pemindaian payudara (mammogram) sulit dibaca, karena setiap benjolan atau area jaringan abnormal lebih sulit untuk dilihat.

8. Obesitas

Wanita di usia 45 tahun ke atas dengan kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Hal ini diduga terkait dengan jumlah estrogen dalam tubuh, karena kondisi kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause menyebabkan lebih banyak estrogen diproduksi.

9. Konsumsi Alkohol

Studi menunjukkan bahwa risiko seorang wanita untuk terkena kanker payudara meningkat seiring semakin banyaknya konsumsi alkohol. Bahkan konsumsi yang rendah tetap memiliki kecenderungan untuk meningkatkan risiko kanker. Maka sebaiknya hentikan bahkan hindari kebiasaan konsumsi alkohol tersebut.

10. Aktivitas Fisik yang Rendah

Wanita yang aktif berolahraga atau aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak aktif, khususnya pada wanita pasca menopause.

Olahraga dapat dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah karena beberapa alasan. Pertama, olahraga mengontrol berat badan. Kedua, aktivitas yang tinggi dapat menurunkan kadar estrogen dan memperkecil risiko kanker payudara.

Selain itu, olahraga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat membantu membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Baca Juga: Ciri-ciri Kanker Payudara agar Tidak Terlambat untuk Ditangani

Itulah 10 faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Jika Toppers mengalami benjolan atau merasakan ada yang janggal di area payudara, segera hubungi dokter spesialis onkologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Referensi:

Penulis: Amanda Rafiqah Putri

© 2009-2025, PT Tokopedia