Sebelum mengenal jual beli online, Ghufron Al Aziz sempat bekerja sebagai pedagang kaki lima. Sebagai pedagang kaki lima, salah satu masalah terbesar yang pernah ia hadapi adalah seputar tempat berjualan.
Berulang kali Aziz harus berpindah tempat jualan karena digusur, bentrok dengan pedagang lain yang lebih dulu menempati lahan, dan diusir sana-sini. Ia menceritakan bahwa sistem yang berlaku di lapangan adalah apabila ada suatu lahan yang kosong, maka yang menempatinya lebih dulu adalah orang yang “punya” lokasi tersebut. Dari titik inilah Aziz sampai pada pemikiran “Ada ga sih jualan yang ga pakai rebut-rebutan lahan?”
Aziz pun berkenalan dengan jual beli online lewat kakaknya. Awalnya pria 26 tahun ini mencoba berjualan online sambil berjualan sebagai pedagang kaki lima secara bersamaan. Namun, hal ini ternyata hal ini kurang efektif karena ia menghadapi masalah keterbatasan waktu, tenaga, dan modal. Oleh karena itulah sejak tahun 2014 ia fokus total berjualan online.
Jalannya berjualan online tidak serta-merta mudah. Ia pernah mendapat cacian dari tetangga karena dikira tidak kerja dan dipandang sebelah mata. Ia pun berpesan kalau mau fokus di jualan online harus siap mental.
Aziz mengenang bagaimana dulu ia selalu mengeluh tidak bisa kuliah dan tidak bisa meraih cita-cita, tetapi kini ia bangga sudah menjadi seorang pengusaha. Dari berjualan di toko online ROMUSHA miliknya inilah ia berhasil memperbaiki kehidupan.
Dari bisnis online yang dijalaninya, ia menemukan bahwa semua orang memiliki potensi yang sama untuk berkembang dan sukses dalam berwirausaha.
“Saya belajar kalau setiap orang itu lahir dengan jiwa wirausaha, tinggal bagaimana kita sendiri yang menggali dan mengembangkan potensi itu.”
Toppers juga memiliki kisah unik dan menarik selama berjualan di Tokopedia ataupun dalam perjalanan membangun bisnis kamu? Yuk bagikan kisahmu untuk menginspirasi merchant-merchant lain di Tokopedia. Daftarkan kisahmu lewat halaman Kisah Penjual sekarang juga! :)