• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Keberhasilan ASI Eksklusif Dimulai dari Masa Kehamilan

Share

Keberhasilan ASI Eksklusif Dimulai dari Masa Kehamilan

Riset menunjukkan tingkat keberhasilan ibu dalam memberi ASI eksklusif lebih tinggi jika ibu sudah mempersiapkan diri dari masa kehamilan. Ini yang perlu ibu tahu.


Kesuksesan ibu memberi ASI eksklusif pada si kecil harus dipersiapkan sedari dini, yaitu semenjak masa kehamilan. Hal ini dibuktikan pada riset yang diterbitkan oleh International Breastfeeding Journal. Studi ini meneliti sejauh mana para ibu hamil yang sudah memiliki intensi untuk memberikan ASI eksklusif selama 3 dan 6 bulan dengan keberhasilan mereka memberikan ASI eksklusif pasca melahirkan.

Hasilnya adalah, ibu hamil yang memiliki intensi dan memiliki nilai yang lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif untuk anaknya, memiliki kesempatan dua kali lebih tinggi dalam memberikan ASI eksklusif minimal 3 bulan. Intensi dan keteguhan untuk memberikan ASI eksklusif sedari hamil merupakan penentu penting untuk keberhasilan ibu menyusui nantinya. Hal ini didukung pula oleh dr. Bintari Puspasari, SpOG, IBCLC. “Lebih mudah mengedukasi dan mempersiapkan ibu sedari hamil. Karena kadang setelah melahirkan, kebanyakan ibu malah panik. Ketika ada masalah terjadi, mereka bingung dan akhirnya menyerah,” ujar dr. Bintari.

Masalah ketika menyusui yang seringkali ditemui antara lain, karena ibu kembali bekerja, tidak ada dukungan emosional terutama dari suami, dan kurangnya edukasi. Kendala pribadi juga sering terjadi seperti persepsi bahwa ASI tidak bisa mencukupi kebutuhan bayi, bahkan merasa ASI tidak keluar sama sekali, puting datar, tidak nyaman menyusui di tempat umum, atau takut si bayi terlalu tergantung pada ibu nantinya. “Apapun masalah yang terjadi, sebaiknya konsultasikan pada konselor laktasi. Karena semua masalah yang ada, pasti bisa diatasi,” sambung Dr. Bintari. Mengedukasi diri mengenai berbagai permasalahan menyusui sedari dini juga bisa meningkatkan keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif.

Sebagai tambahan, para ibu yang telah mendapatkan edukasi, akan lebih bertekad untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, yang kemudian dilanjutkan dengan MPASI sampai usia 2 tahun. Dijabarkan oleh Prof. dr. Rulina Suradi, SpA(K), IBCLC pada talkshow “ASI meningkatkan kualitas dan kecerdasan bayi”, manfaat ASI yang tidak bisa didapat dari susu formula, antara lain Komposisinya yang berubah sesuai kebutuhan bayi, seperti kolostrum yang bisa didapat setelah melahirkan, kemudian berubah menjadi ASI peralihan, ASI matur, serta juga foremilk dan hindmilk. 

ASI juga paling cocok untuk sistem pencernaan bayi baru lahir yang belum sempurna. ASI mengandung enzim pencernaan seperti lipase, amilase, protease yang mudah dicerna dan diserap. ASI mengandung zat penangkal penyakit dan perlindungan terhadap infeksi.

Jika berada pada suhu tepat, ASI bisa terjaga dan memiliki manfaat untuk mencegah kerusakan gigi, mengurangi risiko alergi, mengurangi kejadian sudden infant death syndrome, mengoptimalkan perkembangan, meningkatkan hubungan ibu dan bayi, memberikan nutrisi yang lengkap, meningkatkan perkembangan intelektual dan motorik, memberikan rasa cinta dan kenyamanan sehingga meningkatkan perkembangan emosional. Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan ibu sedari hamil agar bisa sukses memberi ASI eksklusif?

Hal yang Dapat Dipersiapkan Ibu untuk ASI Eksklusif

1. Edukasi diri mengenai sistem supply and demand ASI

Produksi ASI bersifat supply and demand. Semakin sering kamu menyusui si kecil, payudara ibu semakin cepat kosong dan tubuh akan dengan cepat “mengisi” kembali. “Tidak perlu menetapkan jadwal pemberian ASI. Begitu ia minta, langsung beri saja. Ia akan mengatur jadwalnya sendiri,” ujar dr. Bintari. “Lambung bayi masih sangat kecil. Dan, ASI akan cepat tercerna sehingga membuat frekuensi bayi pipis lebih sering. Ini akan membuat bayi menjadi cepat lapar.”

Kamu mungkin tidak bisa mengukur berapa ml ASI yang dikeluarkan dari payudara. Namun, biasanya dokter akan mengecek kecukupan minum si kecil dari kenaikan berat badannya. Minimal si kecil harus minum 8 kali sehari. Kamu juga bisa “mengosongkan” payudara lebih cepat dengan memompanya. Cari ilmu sebanyak-banyaknya mengenai ASI dan menyusui, bisa dari kelas menyusui di rumah sakit, kelas edukasi AIMI, buku, internet, atau bertanya ke konselor laktasi.

2. Survei mengenai rumah sakit yang mendukung ASI eksklusif

Peran rumah sakit dan para dokter tempat kamu melahirkan, sangatlah besar. Pastikan mereka menerapkan “10 langkah menuju keberhasilan menyusui”, yaitu: Mempunyai kebijakan tertulis tentang pemberian ASI, Memberikan pelatihan bagi petugas, Menjelaskan manfaat menyusui yang benar, Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini, Menunjukkan teknik menyusui yang benar, Tidak memberikan makanan atau minuman selain ASI, Melaksanakan rawat gabung (satu kamar dengan bayi pasca melahirkan untuk mempermudah menyusui), Membantu ibu menyusui sesering mungkin dan semau bayi, Tidak memberikan dot dan atau empeng, Membina Kelompok Pendukung ASI.

3. Komunikasikan keinginan kamu pada suami, keluarga, dan dokter

Pastikan kamu mendapat dukungan emosional dari orang-orang terdekat Kamu juga bisa mengikuti support group sesama ibu-ibu menyusui.

4. Belajar memerah ASI dan persiapkan peralatan pompa

Belajar memerah ASI dengan bantuan pompa manual ataupun elektrik. Ibu juga bisa membawanya ke rumah sakit ketika sudah waktunya persalinan untuk berjaga-jaga terhadap hal darurat terjadi, seperti bayi harus dirawat, ibu pun bisa memberikannya ASIP.

5. Jangan panik

Jangan panik jika setelah melahirkan ASI ibu belum keluar. Sangat normal, jika ASI baru keluar 24 jam setelah melahirkan dan baru melimpah setelah 48-72 jam pasca persalinan. “Hormon penghasil ASI dan hormon kehamilan itu bertolak belakang. Setelah melahirkan, hormon progesteron dan estrogen baru menurun, kemudian prolaktin dan oksitosin bekerja.

Jadi butuh waktu untuk ASI keluar,” papar dr. Bintari. “Isapan bayi akan merangsang ASI untuk keluar, sehingga peran IMD (inisiasi menyusu dini) itu sangat penting. Yang jelas, harus yakin dan percaya diri bisa memberi ASI eksklusif. Jangan stres sejak hamil. Kalaupun ada masalah, konselor laktasi selalu siap membantu,” tutup dr. Rulina. 

BACA JUGA: KETAHUI TAKARAN SUSU FORMULA YANG TEPAT UNTUK BAYI SESUAI DENGAN USIA

Itu dia, Toppers beberapa hal yang dapat dipersiapkan selama masa kehamilan untuk memberikan ASI Eksklusif pada sang buah hati. Selain mengikuti beberapa hal diatas, Ibu juga bisa mempersiapkan diri dengan memenuhi kebutuhan nutrisi melalui vitamin dan suplemen yang mendukung proses ASI eksklusif.

Share

TokopediaTokopedia

Related Articles

© 2009-2025, PT Tokopedia