“Hambatan dalam berkarya pasti selalu ada. Tapi kita harus bisa mencari bahkan menciptakan solusi untuk hambatan tersebut”
Berangkat dari prinsip itulah, Kiko Ardiansjah akhirnya memutuskan untuk membuka akses bagi orang lain yang ingin berkarya tanpa lagi terhambat oleh ketidaktersediaan alat.
Pria yang sudah bergelut di dunia industri kreatif selama lebih dari 10 tahun ini juga pernah merasakan sulitnya untuk mendapatkan alat seni, yang membuatnya harus memesan langsung dari luar negeri.
“Ternyata teman-teman dari komunitas juga punya masalah yang sama. Jadi saya pikir kenapa nggak saya aja yang buka akses untuk mereka, sekaligus membantu mereka untuk terus bisa berkarya,” jelasnya.
Dari situlah, Kiko mulai mengumpulkan satu per satu alat yang dibutuhkan oleh para pekerja kreatif namun cukup langka di Indonesia, dan kemudian memasarkannya secara online di Tokopedia dengan nama toko Dreamshop.
Bagi Kiko, pemasaran secara online dianggap sebagai cara yang paling efisien untuk membagi waktu antara bisnis dan pekerjaannya sebagai seorang desainer. Dengan menjual perlengkapan seni secara online, ia juga merasakan kepuasan tersendiri karena bisa membantu desainer-desainer dari seluruh Indonesia untuk menciptakan lebih banyak karya.
“Rasanya senang ketika apa yang kita jual bisa berguna untuk teman-teman dan akhirnya bisa menciptakan suatu karya. Inilah yang menjadi motivasi bagi saya untuk tetap berjualan,” ujar pria berambut panjang ini.
Selain menambah penghasilan bagi dirinya, melalui bisnis yang ia mulai sejak tahun 2010 ini Kiko juga belajar bahwa arti kesuksesan dalam berkarya yang sesungguhnya adalah saat ia bisa membantu banyak orang untuk menghasilkan karya.
“Jangan sampai kita mati tidak meninggalkan karya”