• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

7 Urutan Metode Ilmiah yang Benar, Beserta Penjelasannya

20 February 2024

Share

7 Urutan Metode Ilmiah yang Benar, Beserta Penjelasannya

Metode ilmiah merupakan prosedur pemecahan masalah yang lazim digunakan para peneliti. Berikut ini langkah-langkah dan penjelasannya.


Saat ingin memecahkan sebuah masalah, peneliti menggunakan metode ilmiah untuk mencari jalan keluar dari suatu permasalahan dalam lingkup ilmu pengetahuan. Lalu, apakah Toppers mengetahui apa itu metode ilmiah?

Metode ilmiah atau scientific method merupakan serangkaian cara atau metode yang mengacu pada urutan yang pasti dan terstruktur. Mudahnya, metode ilmiah ini menjadi rangkaian yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.

Prosedur paling awal dalam metode ilmiah adalah merumuskan masalah, ini yang menjadi tombak penelitian. Karena yang dicari adalah jawaban dari sebuah permasalahan, maka rumusan masalah di awal ini menjadi penting.

Untuk lebih lengkapnya lagi, kamu bisa simak langkah-langkah dalam metode ilmiah yang benar berikut ini beserta penjelasannya!

Baca Juga: Cara Menggunakan Mendeley di Word untuk Daftar Pustaka, Mudah dan Cepat!

Langkah-langkah dalam Melakukan Metode Ilmiah

Seorang peneliti sedang melakukan eksperimen di laboratorium.

Sumber Gambar: Freepik

Langkah-langkah saat melakukan metode ilmiah wajib dilakukan secara berurutan, teratur, dan terkontrol. Karena jika tidak, maka penelitianmu mungkin tidak akan berjalan dengan baik. Nah, untuk kamu yang sedang melakukan penelitian, berikut ini langkah-langkah metode penelitian yang wajib dilakukan beserta penjelasannya!

1. Merumuskan Masalah

Pertama-tama, yang harus dilakukan oleh peneliti adalah merumuskan masalah, yakni segala persoalan yang ingin dipecahkan dan yang menarik untuk diketahui kebenarannya.

Masalah penelitian umumnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan objek penelitian seperti apa, bagaimana, mengapa, kapan, dan sebagainya. Semakin spesifik rumusan masalah, maka semakin mempermudah kamu untuk melakukan penelitian ke depannya.

2. Merumuskan Hipotesis

Setelah menyusun rumusan masalah, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah merumuskan hipotesis. Secara definisi, hipotesis sendiri merupakan dugaan jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. 

Dugaan jawaban ini nantinya akan dibuktikan kebenarannya melalui hasil analisa data yang diperoleh. Pada dasarnya, terdapat dua jenis hipotesis, antara lain:

  • Hipotesis Nol (Ho), yakni dugaan sementara yang menyatakan tidak ada pengaruh. Seperti contoh, “Tidak ada pengaruh antara X terhadap Y.”
  • Hipotesis Alternatif (Ha), yakni dugaan sementara yang menyatakan ada pengaruh. Seperti contoh, “Ada pengaruh antara X terhadap Y.”

3. Merancang Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, kamu harus merancang penelitiannya secara jelas terlebih dahulu. Mulai dari mempersiapkan alat dan bahan, menentukan data yang akan dikumpulkan, serta teknik pengumpulan data yang dilakukan.

Perlu diketahui pula bahwa dalam melakukan penelitian, ada tiga jenis variabel yang biasa digunakan, yakni:

  • Variabel bebas, yakni variabel yang menyebabkan perubahan pada variabel terikat.
  • Variabel terikat, yakni variabel yang menerima perubahan dari variabel bebas.
  • Variabel kontrol, yakni variabel yang sengaja dibuat tetap agar tidak memberikan pengaruh terhadap variabel lainnya.

4. Melakukan Eksperimen

Dalam rangka untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, maka perlu dilakukan eksperimen atau percobaan. Pelaksanaan eksperimen dapat dilakukan melalui observasi, survei, ataupun dalam laboratorium. 

Dari tahapan eksperimen inilah kemudian akan menghasilkan data yang nantinya dapat diolah dan dianalisis. Hasil pengolahan data tersebut akan menunjukkan apakah hipotesis yang telah dirumuskan sesuai dengan hasil eksperimen atau tidak. Data-data ini akan bersifat objektif tanpa adanya pengaruh dari subjektivitas ilmuwan peneliti.

Baca Juga: Memahami Arti dari Autobiografi dan Contohnya

5. Mengolah dan Menganalisis Data

Data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif atau kualitatif. Para peneliti umumnya mencatat data-data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram untuk memudahkan analisis.

Saat mengolah dan menganalisis data, para peneliti biasanya menggunakan dasar teori yang menjadi rujukan agar hasil penelitian semakin mendalam.

6. Menarik Kesimpulan

Setelah menganalisis data, maka peneliti pun akan mengetahui apakah hipotesis yang dipaparkan sebelumnya diterima atau tidak. 

Dikatakan hipotesis diterima apabila hasil data sesuai dengan pernyataan hipotesis, sedangkan tidak diterima jika hipotesis tidak sesuai dengan hasil data.

Secara singkat, berikut hasil eksperimen yang mungkin terjadi:

  • Menerima hipotesis nol (Ho), menolak hipotesis alternatif (Ha) yang berarti “tidak ada pengaruh”
  • Menerima hipotesis alternatif (Ha), menolak hipotesis nol (Ho) yang berarti “ada pengaruh”

7. Melaporkan Hasil Penelitian

Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah mengomunikasikan dan mempublikasikan hasil penelitian yang telah ditulis secara lengkap kepada orang lain.

Tujuan dilakukan publikasi hasil penelitian adalah agar pihak lain mengetahui hasil eksperimen. Selain itu, peneliti lain juga bisa meneliti ulang tapi menawarkan kebaruan. Misalnya menambah variabel lain.

Baca Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Ideologi yang Ada di Dunia

Itulah, urutan dalam metode ilmiah beserta penjelasannya. Semoga dengan pembahasan mengenai langkah-langkah metode ilmiah ini bisa bermanfaat untuk Toppers yang sedang melakukan penelitian, ya!

Agar pemahamanmu semakin tajam, dapatkan berbagai buku metode ilmiah, buku metodologi penelitian dan buku berkualitas lainnya hanya di Tokopedia! Penuhi berbagai kebutuhan semakin hemat dengan promo menarik dari Tokopedia setiap harinya!

Penulis: Oeren Lee & Nabilah Muhamad

© 2009-2024, PT Tokopedia