• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

5 Makna Bleketepe, Dekorasi Penting dalam Pernikahan Jawa

Share

5 Makna Bleketepe, Dekorasi Penting dalam Pernikahan Jawa

Pemasangan bleketepe sebagai pertanda dimulainya prosesi pernikahan adat Jawa. Berikut makna bleketepe sebagai dekorasi penting dalam pernikahan Jawa. 


Dengan banyaknya adat dan kebudayaan di Indonesia, tata cara pernikahan rakyat Indonesia juga beragam.

Salah satunya adalah upacara pernikahan adat Jawa. Berbeda dengan pernikahan modern yang biasanya hanya berlangsung satu hari, pernikahan adat Jawa memiliki rangkaian khusus yang dimulai dari beberapa hari sebelum hari pernikahan. Rangkaian pernikahan adat Jawa ini akan dimulai dengan pemasangan bleketepe. 

Apa itu bleketepe? Istilah bleketepe diambil dari kata Bale Katapi, Bale artinya tempat, sedangkan Katapi berasal dari kata tapi yang berarti memisahkan kotoran kemudian dibuang.

Dengan kata lain, bleketepe memiliki arti sebuah tempat di mana kotoran dipilah untuk kemudian dibuang. 

Bleketepe terbuat dari anyaman daun kelapa yang masih hijau dan kemudian dipasang mengelilingi area pernikahan.

Yang bertugas memasang bleketepe adalah ayah dari mempelai wanita. Setelah bleketepe terpasang, artinya calon pengantin sudah siap melanjutkan ke prosesi siraman dalam adat Jawa. 

Lantas, apakah makna dari bleketepe sebagai dekorasi penting dalam pernikahan Jawa? Simak 5 makna pemasangan bleketepe dalam pernikahan adat Jawa berikut ini. 

Pilih vendor terbaik di Tokopedia Wedding dan wujudkan dekorasi pernikahan impianmu!

Makna Pemasangan Bleketepe Jelang Pernikahan Adat Jawa 

1. Simbolisasi dimulainya hajatan pernikahan pada adat Jawa 

Pemasangan bleketepe pada bagian depan gerbang rumah atau sekitar tempat hajatan menandakan bahwa keluarga siap memulai rangkaian hajat mantu.

Karena bleketepe dipasang oleh ayah dari mempelai wanita, pemasangan bleketepe dilakukan di kediaman calon mempelai wanita.

Daun kelapa yang dipakai harus yang masih berwarna hijau muda, kemudian dianyam dengan besar rata-rata 50 cm x 200 cm. 

Kalau biasanya janur kuning melengkung dipasang di sekitar tempat acara pernikahan, bleketepe bersifat lebih personal karena dipasang di kediaman mempelai wanita dan merupakan ciri khas adat Jawa. 

2. Ajakan orang tua dan calon pengantin untuk menyucikan diri 

Sesuai dengan namanya, pemasangan bleketepe ini juga merupakan ajakan orang tua serta calon pengantin kepada para tamu undangan maupun kepada siapapun yang terlibat dalam prosesi pernikahan ini untuk menyucikan diri.

Setiap tamu yang datang dan masuk ke dalam tempat pernikahan yang sudah dikelilingi bleketepe diharapkan akan bersih secara lahir maupun batin. 

Tamu yang sudah disucikan kemudian diharapkan memancarkan cahaya kesucian yang disebut Nur Harapan.

Sehingga seluruh area hajatan pun penuh dengan kesucian, karena seluruh kotoran telah dipilah dan dibuang. 

Baca juga: 15 Inspirasi Desain Undangan Pernikahan Unik dan Berkesan

3. Penyucian lokasi 

Selain penyucian diri tamu undangan dan semua orang yang terlibat dalam prosesi pernikahan, dipasangnya bleketepe juga memiliki tujuan menyucikan lokasi yang dipakai untuk hajatan.

Tentunya dalam pernikahan manapun, lokasi yang sudah susah payah dipilih diharapkan bisa mendukung pada hari acara pernikahan. 

Lokasi pernikahan merupakan elemen penting dalam pernikahan, bahkan biasanya yang paling pertama dipersiapkan calon pengantin.

Maka dari itu, prosesi penyucian lokasi pernikahan dengan memasang bleketepe sangat penting untuk memulai segala rangkaian pernikahan adat Jawa. 

4. Menolak bala 

Selain menyucikan lokasi yang dipakai untuk acara hajatan pernikahan, memasang bleketepe juga merupakan doa agar acara pernikahan berjalan lancar serta terbebas dari segala hal jahat dan buruk.

Dalam adat Jawa, bleketepe dipercaya bisa menghindarkan calon pengantin dan keluarga dari segala marabahaya dan niatan jahat, baik yang kelihatan maupun tidak. 

Jangankan pada hari pernikahan, pada saat sehari-hari saja segala bentuk bala diharapkan sejauh mungkin.

Terlebih lagi, pada hari besar dan penting bagi calon pengantin ini. Pernikahan sejatinya hanya dilakukan sekali seumur hidup, alangkah indahnya kalau bisa sesempurna mungkin, bukan? 

5. Harapan akan kebahagiaan dan kemuliaan

Di sekitar bleketepe biasanya dipasang juga hiasan-hiasan seperti janur, daun alang-alang, daun opo-opo dan pisang raja. Hiasan-hiasan ini pun memiliki makna mendalam.

Janur kuning melambangkan cita-cita yang tinggi, sementara daun alang-alang sebagai simbol rintangan, dan daun opo-opo merupakan harapan agar tidak terjadi hal buruk selama prosesi pernikahan maupun kehidupan mendatang. 

Selain itu, dua tundun pisang raja yang masak memiliki makna pengantin dapat diberikan kemakmuran dan kemuliaan seperti raja.

Pisang yang digunakan haruslah pisang raja, tidak boleh diganti dengan yang lain, agar hiasan bleketepe ini tidak kehilangan makna dan artinya.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Pernikahan Kreatif yang Akan Terus Dikenang

Satu elemen dalam prosesi pernikahan adat Jawa saja memiliki makna dan maksud yang mendalam seperti ini.

Bayangkan betapa berharganya setiap prosesi pernikahan adat Jawa secara menyeluruh. Di dalam setiap tahap terselipkan pula doa serta harapan yang besar bagi calon pengantin.

Jadi, memang bukan tanpa alasan generasi sebelumnya berharap kita bisa melestarikan adat dan kebudayaan nenek moyang kita. 

Penulis: Nathania Griselda

Share

TokopediaTokopedia

Related Articles

Cara Daftar Nikah di KUA Tahun 2024 Beserta Syarat dan Biayanya
Relationship
Cara Daftar Nikah di KUA Tahun 2024 Beserta Syarat dan Biayanya
© 2009-2024, PT Tokopedia