Ternyata si kecil akan lebih siap dan berhasil secara akademis nantinya jika pada usia preschool diisi dengan bermain, alih-alih mendapatkan pembelajaran yang kaku. Ini alasan mengapa bermain sangat penting untuk anak usia prasekolah.
Tak sedikit preschool yang sudah menerapkan kurikulum yang ketat, yang membuat para muridnya yang baru berusia 3-6 tahun sudah disibukkan dengan kegiatan belajar menulis, membaca, dan berhitung. Persaingan akademis yang semakin ketat dewasa ini, membuat banyak orang tua merasa harus membuat anak-anaknya sekolah sedini mungkin.
Tentu tak ada salahnya memasukkan si kecil ke preschool. Namun Anda haruslah cermat dalam memilih sekolah yang akan dimasuki. Pilih yang masih menekankan pada aktivitas bermain.
“Untuk anak di bawah 5 tahun, bermain adalah fondasi dari kreativitas, memecahkan masalah secara konstruktif, mengontrol diri, dan pada akhirnya menjadi metode belajar namun dengan cara yang menyenangkan,” ujar Susan Linn, seorang psikolog dan pakar anak.
Bermain akan membantu anak-anak usia preschool untuk menguasai kemampuan-kemampuan yang mereka butuhkan untuk akademis nantinya. Aktivitas sederhana seperti membacakan buku cerita akan melatih kemampuannya bermain kata-kata, rima, dan mengikuti plot cerita.
Bermain busa sabun dapat menstimulasinya untuk mempelajari sains, sementara bermain bersama teman-teman sebayanya akan mendorong kemampuan bersosialisasi.
“Memaksakan situasi pembelajaran yang formal justru akan membuat anak usia prasekolah malas dan bosan belajar. Kebanyakan belum siap bahkan secara fisik untuk duduk diam dan berkonsentrasi penuh,” ujar Lorayne Carbon, direktur Early Childhood Center di Sarah Lawrence College, Bronxville, New York.
Kenapa bermain sangat penting dan apa yang dipelajari oleh anak-anak usia prasekolah ketika mereka bermain? Coba beberapa permainan sederhana dengan benda yang ada di sekitar rumah dan ketahui manfaat edukasinya bagi si kecil.
Baca juga:Cara Menggosok Gigi yang Benar untuk Anak SD & Gambar Ilustrasinya
1. Belajar Bahasa dan Memperkaya Kosakata
Ketika bermain dengan anak lain atau orang dewasa, si kecil sedang mengasah kemampuan berbahasanya dan juga menambah kosakata. dengan menirukan suara kendaraan dan binatang-binatang akan memperkaya kosakatanya dan kemampuannya mengenali berbagai benda atau binatang.
Bermain boneka dan memperagakan kehidupan sehari-hari akan mengenalkannya pada kata-kata sederhana yang digunakan dalam keseharian.
2. Mengasah Imajinasi dan Kreativitas
Di era teknologi canggih saat ini, anak-anak memiliki lebih sedikit kesempatan untuk menggunakan kreativitasnya. Banyak anak yang ‘dijejali’ dengan gadget atau TV untuk membuatnya terhibur agar tidak bosan.
Padahal, kalau ia dibiarkan untuk menghibur diri sendiri, kreativitasnya akan semakin terasah. Berikan properti seperti mainan makanan, kotak kosong, mainan dokter-dokteran, atau berikan perlengkapan kerajinan seperti krayon, kertas dan lain-lain.
biarkan si kecil menggunakan imajinasinya untuk bermain atau berkarya dengan benda-benda tersebut.
3. Belajar Memecahkan Masalah dan Matematika
Anak dapat belajar untuk memecahkan masalah rumit dan mempelajari dasar-dasar matematika dengan cara menyenangkan, yaitu dengan balok dan puzzle.
Tantang si kecil untuk membuat menara tinggi dengan balok, dan si kecil pun akan belajar dasar matematika dengan berbagai bentuk dan ukuran balok atau puzzle.
4. Melatih Kemampuan Motorik Halus dan Kasar
Kemampuan motorik kasar meliputi otot-otot besar kaki dan tangan sementara kemampuan motorik halus meliputi otot tangan yang salah satu kegunaannya adalah untuk menulis. Bermain dapat memperkuat otot-otot ini.
Coba beri tali dan manik-manik dan ajak si kecil untuk memasukan manik-manik ke dalam tali menjadi rangkaian manik seperti kalung atau bisa lebih panjang lagi. Permainan sederhana inibisa melatih kemampuan motorik halus, dan Anda berdua pasti menyukai hasilnya.
Selain itu, permainan dengan menggunakan bola juga dapat melatih kemampuan motorik kasar dan melatih koordinasinya.
Baca juga: rekomendasi mainan untuk anak autis dan down syndrome
Itu dia, Toppers, empat manfaat bermain bagi anak balita. Para orang tua juga perlu memperhatikan kebutuhan motorik serta kreativitas dan imajinasi anak. Sebab, hal tersebut berguna untuk melatih kemampuan akademisnya kelak.
