Amoxicillin adalah obat golongan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi akibat bakerti. Simak informasi lengkap tentang obat amoxicillin mulai dari dosis, efek samping, hingga kontraindikasinya di sini.
Ditinjau oleh: Apt. Beatric Siana Dian
Amoxicillin adalah salah satu antibiotik yang sering digunakan dalam pengobatan berbagai jenis infeksi bakteri. Obat ini memiliki sejumlah manfaat, dosis yang berbeda untuk setiap kondisi, dan beberapa efek samping yang perlu diwaspadai.
Bagi Toppers yang belum tahu familiar dengan obat amoxicillin, tenang! Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai amoxicillin, termasuk manfaatnya, dosis yang tepat, efek sampingnya, kontraindikasi, interaksi obat, cara konsumsinya, dan peringatan yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
Baca juga: Azithromycin Obat Apa? Ini Manfaat, Dosis dan Efek Sampingnya
Manfaat Amoxicillin

Sumber gambar: Canva
Amoxicillin adalah antibiotik yang termasuk dalam kelas penisilin dan digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Beberapa manfaat utama dari penggunaan amoxicillin meliputi pengobatan infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis, sinusitis, dan radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Obat amoxicillin juga dapat mengatasi infeksi kulit, seperti selulitis dan impetigo. Tidak hanya itu, obat ini juga dapat mengatasi infeksi akibat bakteri lainnya, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi telinga.
Dosis Amoxicillin

Sumber gambar: Canva
Dosis amoxicillin akan bervariasi tergantung pada jenis infeksi dan beratnya kondisi. Namun, beberapa pedoman umum dosis amoxicillin adalah sebagai berikut:
Faringitis, Tonsillitis
- Dewasa & Anak BB ≥40 kg: Pada kasus Streptococcus akut: 500 mg 8 jam sekali atau 750-1000 mg 12 jam sekali. Untuk infeksi berat: 750-1000 mg 8 jam sekali selama 10 hari.
- Anak BB <40 kg: 40-90 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi.
Sinusitis Bakteri Akut, Otitis Media Akut, Sistitis, Infeksi Telinga, Hidung dan/atau Tenggorokan, Infeksi Saluran Kemih, Pielonefritis, Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
- Dewasa & Anak BB ≥40 kg: Dosis 250-500 mg 8 jam sekali atau 500-1000 mg 12 jam sekali. Pada infeksi berat: 750-1000 mg 8 jam sekali.
- Anak Usia >3 bulan dengan BB <40 kg: 20-90 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi.
Demam Paratifoid & Demam Tifoid
- Dewasa & Anak BB ≥40 kg: Dosis 500-2000 mg 8 jam sekali.
- Anak BB <40 kg: 100 mg/kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi.
Profilaksis Endokarditis
- Dewasa & Anak BB ≥40 kg: 2000 mg sebagai dosis tunggal 30-60 menit sebelum prosedur. Pertimbangan harus diberikan pada pedoman pengobatan lokal.
- Anak BB <40 kg: 50 mg/kg sebagai dosis tunggal 30-60 menit sebelum prosedur.
Infeksi Saluran Kemih Akut Tanpa Komplikasi
- Dewasa: 3000 mg, diulang sekali setelah 10-12 jam.
Pneumonia yang Ditularkan Melalui Komunitas
- Dewasa & Anak BB ≥40 kg: 500-1000 mg 8 jam sekali. Pertimbangan harus diberikan pada pedoman pengobatan setempat.
- Anak Usia >3 bulan dengan BB <40 kg: 20-90 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi.
Pemberantasan H. pylori terkait dengan Penyakit Tukak Lambung
- Dewasa: Dosis awal 750-1000 mg selama 7-14 hari tergantung regimen terapi.
Eksaserbasi Akut Bronkitis Kronis, Bakteriuria Tanpa Gejala Pada Kehamilan
- Dewasa: Dosis 250-500 mg 8 jam sekali atau 750-1000 mg 12 jam sekali.
Pada infeksi berat: 750-1000 mg 8 jam sekali.
Pastikan Toppers menggunakan Rekomendasi dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter.
Cara Konsumsi Amoxicillin

Sumber gambar: Canva
Sebelum menggunakan obat ini, terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsi amoxicillin, antara lain:
- Konsumsi Amoksisilin persis seperti yang disarankan oleh dokter atau sesuai dengan petunjuk pada label. Jangan minum lebih atau kurang dari yang diinstruksikan oleh dokter.
- Konsumsi amoksisilin pada waktu yang sama setiap hari.
- Amoksisilin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau bubuk untuk suspensi oral.
- Jika kamu menggunakan suspensi oral, ketuk atau balikkan botol untuk melonggarkan serbuk kering dan tambahkan volume air yang ditentukan untuk melarutkan suspensi. Kocok botol dengan baik sebelum meminumnya untuk memastikan cairan tercampur rata. Gunakan sendok takar untuk mengukur dosis.
- Simpan pada suhu kamar yang jauh dari kelembaban, panas, dan cahaya.
Efek Samping Amoxicillin

Sumber gambar: Canva
Meskipun amoxicillin adalah obat yang umumnya aman digunakan, amoksisilin dapat menyebabkan efek samping berikut ini:
- Sakit kepala
- Diare
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Sulit tidur
Segera beritahu dokter jika kamu mengalami hal-hal berikut ini:
- Ruam, sesak nafas, mulut atau mata bengkak
- Diiare yang parah, terus-menerus, atau berdarah yang disertai dengan sakit perut atau demam
- Kulit atau mata menguning, sakit perut, air seni berwarna gelap, kelelahan yang tidak biasa
- Sakit tenggorokan yang sering dan terus-menerus disertai demam, pendarahan atau memar yang tidak biasa
- Kejang
- Ruam dengan kulit mengelupas atau bibir, mulut atau mata melepuh disertai demam
- Beritahukan kepada dokter Anda jika salah satu dari efek samping ini tidak kunjung sembuh atau parah, atau jika Anda mengalami efek samping lainnya
Kontraindikasi

Sumber gambar: Canva
Amoxicillin tidak boleh digunakan dalam beberapa kondisi, termasuk:
- Hipersensitivitas atau riwayat reaksi alergi yang parah (misalnya anafilaksis, sindrom Stevens-Johnson) terhadap amoksisilin atau β-laktam lainnya (misalnya penisilin, sefalosporin, karbapenem, monobactam).
- Mononukleosis menular (dicurigai atau dikonfirmasi).
Interaksi Obat

Sumber gambar: Canva
Amoxicillin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memberi tahu dokter tentang semua obat, suplemen, atau herbal yang sedang digunakan. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan amoxicillin meliputi:
- Probenesid: Penurunan sekresi tubulus ginjal yang mengakibatkan konsentrasi serum meningkat dan berkepanjangan.
- Allopurinol: Peningkatan risiko reaksi alergi (misalnya ruam).
- Penggunaan Tetrasiklin, kloramfenikol, makrolida, dan sulfonamid dapat mengganggu efek bakterisidal amoksisilin.
- Antikoagulan oral seperti: warfarin, acenocoumarol: Dapat memperpanjang waktu protrombin atau meningkatkan INR.
- Metotreksat: Dapat mengurangi ekskresi dan meningkatkan toksisitas.
- Kontrasepsi oral seperti: kombinasi estrogen/progesteron: Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral.
Peringatan Penggunaan Amoxicillin

Sumber gambar: Canva
Beberapa peringatan penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan amoxicillin, antara lain:
- Pasien dengan penurunan produksi urin, riwayat kejang, epilepsi yang diobati atau gangguan meningeal; leukemia limfatik
- Individu dengan atopik
- Gangguan ginjal dan hati
- Anak-anak
- Kehamilan dan menyusui
Baca juga: Chlorpheniramine, Atasi Gejala Alergi dengan Efektif!
Itulah informasi lengkap tentang apa itu obat amoxicillin, manfaat, dosis, cara konsumsi, hingga efek sampingnya. Semoga ulasan di atas bisa menambah wawasan kamu ya!
Lakukan konsultasi dokter secara GRATIS dan tebus obat resepmu dengan cepat & praktis di Tokopedia Sehat! Temukan berbagai suplemen dan obat-obatan dengan promo menarik dan bebas ongkir hanya di Tokopedia!