Sebelum memulai program bayi tabung, kamu harus tahu beberapa hal penting berikut, termasuk proses dan biaya yang akan dikeluarkan!
In vitro fertilization (IVF) atau sering disebut dengan bayi tabung adalah salah satu solusi alternatif bagi pasangan yang telah lama mendambakan buah hati.
Program bayi tabung dilakukan dengan cara menggabungkan sperma dan sel telur di luar tubuh.
Dalam proses bayi tabung, sang ibu perlu mengkonsumsi beberapa macam obat dan suntikan, setelahnya sel telur akan diambil menggunakan alat khusus dan ditempatkan bersama sperma untuk melalui proses pembuahan.
Proses bayi tabung memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda pada setiap orang, salah satu yang mempengaruhi tingkat keberhasilannya adalah usia.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan proses bayi tabung, kamu bisa menyimak beberapa informasi berikut mengenai proses, biaya dan hal yang perlu disiapkan untuk memulai program bayi tabung.
Proses Bayi Tabung
1. Proses Stimulasi
Dalam proses IVF dibutuhkan beberapa sel telur untuk mendapatkan embrio, maka pada proses ini akan dimulai merangsang ovarium untuk menentukan jumlah sel telur.Prosesnya dimulai dengan merangsang ovarium untuk menentukan jumlah sel telur.
Prosesnya dilakukan dengan cara menyuntikkan obat kesuburan ke dalam tubuh. Jumlah suntikan serta obat yang digunakan akan diberikan langsung oleh dokter
Baca Juga: Memahami Proses Kehamilan dari Ovulasi Hingga Menjadi Janin
2. Memantau Pertumbuhan Folikel
Dokter mulai memantau pertumbuhan serta perkembangan folikel melalui USG maupun test darah. Pemantauan ini penting untuk menentukan dosis obat nantinya.
Pemantauan dapat dilakukan setiap hari hingga dokter bisa memutuskan apakah dosis obat perlu ditambahkan atau dikurangkan.
3. Pematangan Sel Telur
Pada proses ini, akan dilakukan penyuntikkan hormon, proses penyuntikkan hanya dilakukan sekali pada waktu yang tepat. Sebab penyuntikkan hormon tidak boleh dilakukan terlalu lama atau terlalu cepat.
Bila terlalu cepat, sel telur tidak akan cukup siap, sedangkan terlalu lama sel telur tidak dapat berbuah dengan baik, sehingga perlu dilakukan USG untuk melihat waktu yang tepat melakukan suntikan.
4. Proses Mengambil Sel Telur dan Sperma
Proses ini memerlukan anestesi dan pengambilan sel telur dilakukan melalui jerum yang akan menghisap folikel dalam ovarium. Prosesnya juga dilakukan 36 jam setelah melakukan suntikan hCG.
Pengambilan sperma juga dilakukan pada hari yang sama, melalui masturbasi atau langsung dari buah zakar melalui operasi.
5. Pemindahan Embrio
Bila sel telur telah dibuahi, maka akan disimpan selama 5 hari lalu dilakukan pemindahan ke dalam rahim. Saat pemindahan dilakukan akan digunakan tabung tipis berisi cairan embrio ke dalam serviks.
Jumlah embrio yang dipindahkan akan bergantung pada kualitas embrio, setelahnya perlu istirahat beberapa jam kedepan sebelum kembali beraktivitas.
Baca Juga: Panduan Perawatan Nifas pada Ibu Menurut Para Dokter
Biaya Bayi Tabung
Dalam melakukan program bayi tabung, ada berbagai hal yang perlu kamu pertimbangkan, termasuk persiapan fisik dan mental serta biaya yang akan dikeluarkan, sebab proses yang akan dilaksanakan cukup panjang dan tidak mudah.
Estimasi biaya program ini tergantung pada rumah sakit dan perawatan apa saja yang akan dibebankan pada orang tua, kisarannya mencapau Rp 80 juta hingga Rp 150 juta.
Namun, beberapa pasangan mungkin saja lebih murah karena tindakan yang diberikan berbeda tergantung kebutuhan.
Baca Juga: Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil, Hamil Muda Hingga Hamil Besar
Itu dia proses, biaya serta hal yang akan disiapkan sebelum melakukan program bayi tabung. Perlu diingat, sebelum melakukan program ini, perlu kesepakatan dan komitmen antara kedua pasangan.
Sebab, selain proses yang cukup panjang, dukungan satu sama lain dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan program bayi tabung.
Penulis: Claudia Angelista