• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Sederet Tren UX Research Selama Pandemi yang Wajib Kamu Ketahui

Share

Sederet Tren UX Research Selama Pandemi yang Wajib Kamu Ketahui

User Experience Design atau yang biasa dikenal dengan UX Design merupakan salah satu bagian penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, terlebih di era industri digital seperti saat ini. Sejatinya, User Experience merupakan pengalaman pengguna terhadap suatu aplikasi atau perangkat yang digunakan. 

Pengalaman tersebut dapat ditentukan dari bagaimana mudahnya produk tersebut digunakan, baik dari segi fitur, desain, hingga tampilan antarmuka atau yang biasa disebut dengan User Interface. Oleh karena itu,  User Experience Design berperan penting dalam membuat tampilan yang mudah digunakan oleh pengguna.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menentukan tampilan dan membuat User Experience yang ramah pengguna, salah satunya adalah riset pengalaman pengguna atau UX research. Sebagai komponen yang tak kalah penting, UX research memiliki peran untuk menganalisa kebutuhan dan perilaku pengguna yang kemudian t diolah menjadi rangkaian metode dan studi informatif. Studi informatif tersebut nantinya akan digunakan pada proses pembuatan desain dan pengambilan keputusan.

Sejak awal pandemi yang memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat, pola hidup dan kebiasaan masyarakat Indonesia pun menjadi salah satu hal yang terdampak dan mengalami penyesuaian. Penyesuaian tersebut di antaranya adalah penyesuaian terhadap penggunaan sebuah aplikasi yang dapat menentukan bagaimana sebuah bisnis dapat bertahan dan menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna saat ini.

Melalui acara Hangout @ Tokopedia, tim UX dan Product Design Tokopedia berbagi cerita dan tips seputar bagaimana mereka melakukan riset UX di kala pandemi, serta sederet tren UX  yang berubah dan perlu untuk disesuaikan agar bisnis dapat bertahan dan mengikuti perkembangan perilaku konsumen. Simak rangkumannya di sini!

Bagaimana tim UX Design Tokopedia Beradaptasi Selama Pandemi?

Dicki Dahrurozak, Product Design Lead Tokopedia menceritakan bahwa saat pandemi terjadi, hal-hal yang menjadi fokus utama bagi tim design tidak banyak mengalami perubahan. Fokus tersebut tetap mengacu pada tujuan utama, yaitu memberikan pengalaman yang terbaik dan memprioritaskan kenyamanan pembeli dan penjual dalam berbelanja dan mengakses aplikasi Tokopedia. 

Menurut Dicki, hal terpenting yang harus dilakukan adalah dengan beradaptasi. Bagi Dicki dan tim, metode yang digunakan oleh Dicki dan tim untuk mendesain bukanlah hal yang utama, melainkan bagaimana tim dapat menyesuaikan dan melakukan pendekatan terhadap kebutuhan pengguna saat pandemi. 

Dicki memberi contoh saat sebelum pandemi, dimana traveling menjadi kegiatan menyenangkan yang disukai oleh masyarakat. Untuk memilih destinasi perjalanan dan moda transportasi yang akan digunakan, harga dan kenyamanan merupakan beberapa faktor yang penentu dalam proses pengambilan keputusan. Namun ketika pandemi, faktor tersebut telah berubah. 

Kini, faktor kesehatan dan keamanan menjadi hal yang paling utama. Oleh karena itu, Dicki menjelaskan bahwa adaptasi inilah yang perlu dilakukan oleh tim UX Design dalam membuat desain produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam kasus produk traveling, Dicki dan tim mengemas informasi seputar seat distancing, panduan perjalanan, dan informasi lainnya seputar protokol kesehatan ke dalam desain produk. 

Selain beradaptasi, Dicki juga menambahkan bahwa sebagai UX Designer, ia perlu melihat celah dan mengambil kesempatan. Seperti di Tokopedia, Dicki melihat bahwa produk makanan dan kopi merupakan salah satu kategori yang paling banyak diminati oleh pengguna saat ini. Berangkat dari hal tersebut, Dicki mengambil kesempatan untuk membuat desain yang merepresentasikan tentang “Seberapa Hemat Belanja di Tokopedia?”. Hal ini dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang kala itu sedang terdampak COVID 19. 

Tren UX Design dan Research saat Pandemi dan di Masa Depan

Sebagai seorang Senior UX Tokopedia, Ananda Nadya atau yang akrab disapa Nanda, menjelaskan terkait tren apa saja yang mengalami perubahan di dalam UX Design dan Research. Pertama, riset di kala pandemi mengalami perubahan yang besar. Jika biasanya riset membutuhkan interaksi langsung antara pengguna dengan partisipan, keadaan yang mengharuskan kita untuk menjaga jarak telah mengubah metode riset menjadi remote research. 

Menurut Nanda, riset jarak jauh memiliki keuntungan dimana waktu menjadi lebih fleksibel. Melalui interaksi virtual, riset dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini juga dapat mempermudah dalam mengajak partisipan untuk terlibat, karena mereka tidak perlu pergi ke suatu tempat untuk berpartisipasi pada riset tersebut. 

Oleh karena itu, simak tips yang dibagikan oleh Nanda tentang bagaimana melakukan riset jarak jauh secara efisien: 

  1. Gunakan metode riset berdasarkan temuan yang ingin dicari tahu lebih lanjut
  2. Pilih perangkat yang mendukung tujuan dan kebutuhan research tersebut
  3. Lakukan screening dan validasi data terkait partisipan yang akan diundang
  4. Buat panduan wawancara yang komprehensif agar dapat memudahkan kita dalam menggali data dan informasi
  5. Jalin hubungan yang baik dengan partisipan dan berikan apresiasi
  6. Ringkas dan bahas temuan bersama dengan tim agar dapat menentukan langkah selanjutnya

Selain remote research, terdapat hal lain yang juga berubah akibat situasi dan kondisi yang dapat mempengaruhi riset pada UX, seperti penggunaan internet. Sejak pandemi, kebutuhan akan internet kian meningkat. Jika biasanya pengguna internet secara mayoritas adalah masyarakat muda, kini banyak orang tua yang telah beralih memenuhi kebutuhan secara online dan menjadi pengguna aktif. 

Sebuah perubahan dapat berdampak terhadap tren riset kedepannya, dimana hal ini ditentukan dari bagaimana tren dan preferensi yang baru dikalangan masyarakat. Pada sesi presentasinya, Nanda juga turut membagikan beberapa tren UX yang saat ini sedang marak: 

  1. Aplikasi Kesehatan Digital

Pandemi membatasi kita untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga saat ini kebutuhan masyarakat untuk memenuhi layanan kesehatan sudah beralih ke ranah digital. Ke depannya, penggunaan aplikasi untuk kesehatan diprediksi akan bertahan lama, dikarenakan saat ini semua orang sudah mulai terbiasa untuk berkonsultasi secara online. 

2. Interaksi Tanpa Sentuhan

Masyarakat juga menjadi sangat membatasi interaksi sentuhan dengan benda-benda di sekitarnya, terutama ponsel. Saat ini, masyarakat dapat menggunakan perangkat yang menyediakan fitur untuk membantu mereka dalam melakukan interaksi tanpa sentuhan, sehingga tren ini juga dipastikan akan berlangsung lama. 

3. Penggunaan Virtual Reality (VR) & Augmented Reality (AR) 

Teknologi mendekatkan kita kepada sesuatu yang belum dapat kita raih. Sejak diterapkannya physical distancing, virtual tour menjadi salah satu alternatif untuk mengobati kerinduan akan tempat-tempat yang ingin atau yang sudah pernah kita kunjungi. 

4. Pelaksanaan Acara Secara Virtual

Tak hanya tur secara virtual, berbagai macam acara hiburan juga saat ini dikemas dengan memanfaatkan teknologi. Kedepannya, tren ini juga diprediksi akan berlangsung lama karena masyarakat sudah mulai beradaptasi dengan konsep hiburan baru tersebut. 


5. Personalisasi Konten

Teknologi semakin berkembang pesat seiring dengan kebutuhan yang kian meningkat. Tak heran jika algoritma pada sistem didesain menjadi lebih pintar dan dapat mengetahui, membaca, dan menyediakan apa yang paling kita butuhkan berdasarkan minat dan kebiasaan saat menggunakan internet. 


Pada akhirnya, riset UX adalah tentang bagaimana menemukan cara yang paling efektif untuk mengejar tujuan, dan dapat membantu mereduksi resiko serta mengembangkan produk sesuai dengan realita yang sebenarnya. 

Ke depannya, Dicki dan Nanda sepakat bahwa UX Research dan UX Design akan semakin dibutuhkan seiring dengan begitu cepatnya perubahan pola perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan produk dan servis. Hal ini dapat meminimalisir kerugian maupun mengantisipasi langkah yang ingin diambil oleh bisnis.

Share

Amalia RizqytaAmalia Rizqyta

Related Articles

© 2009-2025, PT Tokopedia