Siapa sangka ternyata pindah dari Jawa ke Kalimantan justru membuka jalan bagi Chairul Mufti untuk memberdayakan para peternak madu lokal. Dimulai dari membeli produk madu dari para tetangga barunya di sekitar Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Chairul kini telah memberdayakan lima peternak madu lokal dan membantu mereka memasarkan madu ke seluruh Indonesia melalui “Madu Bantal”. Usaha ini bahkan berhasil meraup omzet hingga ratusan juta rupiah dan meningkat 4X lipat pada tahun 2021.
Yuk simak hasil wawancara Tim Tokopedia dengan Chairul!
Bagaimana cerita awal Bapak mendirikan Madu Bantal?
Jadi saya sebenarnya berasal dari Jawa dan bekerja di perusahaan swasta perkebunan kelapa sawit. Nah, saat itu saya ditugaskan di Kalimantan dan cukup sering ditawari madu oleh masyarakat sekitar Banjarbaru, tempat tinggal saya di Kalimantan.
Nah, saya lihat madu tersebut kualitasnya sangat bagus, tapi dijual dengan harga yang sangat murah sehingga tidak begitu menguntungkan. Kenapa bisa murah? Ya karena tidak banyak peminatnya. Di sini kan banyak peternak madu, jadi produksi madu berlimpah tapi permintaan sedikit karena mereka tidak mengerti cara untuk memasarkan produk ke luar Banjarbaru. Akhirnya saya coba menggandeng peternak madu di sekitar tempat tinggal dan membantu mereka memasarkan madu ke seluruh Indonesia lewat Tokopedia melalui “Madu Bantal”.
Latar belakang para peternak madu yang bergabung di “Madu Bantal” ini berbeda-beda. Ada yang bekerja sebagai guru, petani, hingga kepala desa. Pokoknya kita semua bergabung bekerjasama untuk membangun Madu Bantal ini.
Saat ini sistem usaha kami adalah bagi hasil, jadi teman-teman peternak madu bisa menikmati harga jual dan keuntungan yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Apalagi, ternyata ada beberapa jenis madu yang tidak terlalu laku di Kalimantan, tetapi laku di luar Kalimantan, contohnya adalah Madu Kelulut yang memiliki cita rasa asam dan sangat laku di Jawa, Sumatera, dan Bali.
Seperti apa proses produksi madu selama ini?
Jadi saat ini ada dua jenis madu yang kami jual yakni madu penangkaran dan madu hutan. Madu penangkaran membutuhkan 2-3 bulan untuk panen, biasanya pakan lebah adalah bunga-bunga yang sengaja kami tanam di sekitar lahan. Sementara itu, madu hutan membutuhkan setidaknya 6 bulan sebelum dipanen. Biasanya, proses panen madu hutan ini tidak menentu karena bergantung pada pencarian.
Saat ini kami fokus pada madu penangkaran dan memberdayakan 5 kepala keluarga. Mereka yang akan menjalankan keseharian produksi madu, sedangkan saya dan Istri menjalankan pengemasan, pemasaran, dan pengiriman produk.
Saya juga membantu memberikan edukasi terkait budidaya madu ke teman-teman peternak di sini, mulai dari standarisasi pakan, proses panen, penanganan lebah, dan lain sebagainya demi memastikan produk madu yang kami jual memiliki standar yang baik dan merata.
Apa yang membedakan produk Madu Bantal dengan produk sejenis lainnya?
Madu yang kami jual adalah raw material honey. Jadi setelah melewati proses panen, langsung kami saring, kemas, dan jual. Nah, karena madu kami alami dan tidak mengalami proses apapun, maka madu kami bisa disimpan sangat lama.
Mengapa memilih untuk berjualan online melalui Tokopedia?
Pertama kali berjualan di tahun 2015, saya memang langsung berpikir untuk berjualan secara online melalui Tokopedia. Saya memilih Tokopedia karena memiliki pasar yang sangat besar dan memungkinkan saya untuk menjual madu ke seluruh Indonesia. Selain itu, sepengalaman saya, pengguna Tokopedia tidak ragu untuk membeli produk-produk berkualitas tinggi dan cukup selektif dalam memilih produk. Terbukti, setiap bulan kami bisa menjual ribuan botol madu pertahun dengan 70% penjualan berasal dari Tokopedia.
Apa tantangan Madu Bantal dalam berjualan secara online? Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?
Harus diakui bahwa ongkos kirim di Indonesia ini cukup mahal, apalagi kami mengirim dari Kalimantan. Oleh karena itu, kami sangat memanfaatkan fitur Bebas Ongkir dari Tokopedia, ini menjadi salah satu strategi promosi utama kami kepada para pelanggan. Selain itu, kami juga memanfaatkan fitur TopAds untuk beriklan agar produk kami bisa menjangkau lebih banyak orang.
Kami juga membuat promosi lewat Voucher Toko untuk menarik pembeli sekaligus rajin mengikuti flash sale atau kampanye lainnya yang ada di Tokopedia. Dengan demikian, kami bisa menarik orang-orang untuk membeli produk kami. Setelah itu, kami terus meningkatkan kualitas produk kami agar para pembeli perdana ini dapat mengulang pembelian ke depannya.
Adakah pengalaman berkesan selama membangun usaha Madu Bantal?
Ada, ketika pandemi COVID-19 kemarin. Di saat usaha lain mengalami kesulitan, kami justru mengalami peningkatan penjualan hingga 4X lipat. Waktu itu sempat kaget, tapi kami berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut karena bagaimanapun, madu kami bisa turut membantu para pelanggan kami untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan pandemi. Saat itu kami juga mendukung program penggunaan masker dengan memberikan bonus masker kepada pelanggan untuk setiap pembelian produk Madu Bantal.

