Kelahiran si kecil memiliki dampak besar untuk keluarga Anda, terutama bagi sang kakak. Simak cara mempersiapkan anak pertama untuk menjadi kakak berikut ini.
Di mata anak balita, kehadiran seorang bayi di rumah bisa terlihat seperti ‘perusak pesta’, seseorang yang menuntut perhatian Anda serta ingin selalu ‘menguasai’ ayah dan ibu. Hal tersebut kadang membuat si kakak mudah tantrum, rewel, dan hal-hal lain yang memicu bad moodnya.
Di satu sisi, kakak mungkin akan bangga dan bersemangat menjalani peran barunya di rumah, yaitu menjadi ‘kakak’. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran dalam dirinya bahwa ia akan menjadi yang ‘kedua’ bagi orang tuanya. Akan muncul perasaan ‘terbuang’. Tenang, simak strategi menyiapkan anak menjadi kakak dan menciptakan hubungan yang sehat antara kakak dan adik ini.
1. Beritahu Soal Kehamilan Anda
Dr. Carol Crill Russell, peneliti sekaligus pakar parenting dan tumbuh kembang anak di Kanada, mengatakan, begitu Anda mengabarkan orang lain tentang kehamilan ibu, saat itulah Anda perlu menceritakannya juga pada anak atau si calon kakak, walaupun ia belum paham benar dengan kabar tersebut.
Menurut Carol ini penting, untuk menghindari calon kakak mendapat kabar kehamilan Anda dari orang lain, bukan dari orang tuanya sendiri. Sehingga, ia bisa merasa bahwa orang tuanya merahasiakan hal tersebut darinya.
2. Ajak Bicara dan Libatkan Kakak
Menurut Dr. Sarah Rasmi, psikolog berlisensi dan asisten profesor di American University of Sharjah, Uni Emirat Arab, cara yang paling utama untuk mencegah kecemburuan antara sibling adalah berbicara tentang bayi di dalam kandungan pada kakak sejak ibu hamil. Bagikan pengalaman serta kegembiraan Anda selama hamil pada anak. Misalnya, memberitahu si kakak ketika si bayi menendang di dalam perut dan meminta ia memegangnya.
Anda dapat pula membacakan buku anak tentang cerita menjadi kakak, petualangan seru sepasang kakak dan adik, atau buku-buku cerita seputar hubungan kakak-adik lainnya. Sarah Rasmi juga menyarankan untuk melibatkan anak yang lebih besar dalam memenuhi persiapan bayi. Contohnya, meminta anak untuk membantu memilih mainan, pakaian, dan perlengkapan bayi lainnya. Menurut Sarah, hal ini dapat menyenangkan bagi mereka, arena anak-anak senang diminta berbagi keahlian dan pendapatnya.
3. Meminta Tamu Menyapa Kakak
Dr. Sarah Rasmi menyarankan orang tua mengingatkan para tamu untuk menyapa si kakak terlebih dahulu saat sedang menjenguk kelahiran adik bayi di rumah sakit. Para tamu dapat membuat anak yang lebih tua merasa lebih istimewa dengan memintanya memperkenalkan mereka kepada adiknya yang baru saja lahir.
Hal tersebut juga dapat membantu Anda untuk mempertahankan ‘pola’ ini begitu Anda kembali ke rumah. Sarah mengatakan, “Sangat penting bagi orang tua untuk juga tetap terhubung dengan anak mereka yang lebih besar saat mereka berada di rumah sakit. Baik itu sering mengajak anak ke rumah sakit mengunjungi adiknya atau panggilan telepon dan video.”
4. Minta Ayah Luangkan Waktu Ekstra dengan Kakak
Karena ibu masih dalam pemulihan fisik dan perlu banyak fokus pada si newborn, menurut Dr. Carol Crill Russell, akan sangat membantu jika ayah dapat mulai meluangkan waktu ekstra dengan anak pertama sebelum bayi dilahirkan.
Jika ayah dan kakak telah memiliki bonding yang baik dan memiliki beberapa kegiatan yang mereka lakukan bersama secara teratur, itu akan membuat kakak tetap merasa disayang dan diperhatikan, meski ada anak lain yang juga disayang serta diperhatikan orang tua. Kegiatan spesial ini juga dapat ibu lakukan ketika sudah bugar kembali. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas khusus hanya berdua dengan kakak.
5. Berikan Kenyamanan dan Pengertian
Bila kakak mulai tantrum dan ‘berulah’ untuk mencari perhatian orang tuanya, Carol menyarankan orang tua agar tetap tenang, berikan kenyaman dan pengertian pada anak. Itulah yang sebenarnya dibutuhkan si Kakak. Jangan mengajak bicara anak ketika ia sedang tantrum, Anda hanya perlu memeluknya saja agar ia merasa nyaman. Lalu, setelah anak tenang, barulah ajak ia bicara. Awali dengan kata-kata yang menunjukkan bahwa Anda memahami apa yang ia rasakan dan kemudian beri solusi atas masalah atau perasaan yang ia alami.
Carol menambahkan, “Yang sangat dibutuhkan oleh seorang kakak adalah pemahaman Anda bahwa dia merasa tidak mendapatkan jumlah cinta dan perhatian yang sama, seperti sebelum sang adik bayi lahir. Ini adalah dunia baru baginya dan Anda dapat memahami betapa sedihnya dia bahwa dia tidak lagi menjadi pusat perhatian, dan akhirnya dia akan menyesuaikan diri.”
Baca juga: Cara Membuat Anak Merasa Lebih Percaya Diri
Karena itu, yang terpenting adalah memahami apa yang ia alami. Ini merupakan perubahan besar bagi sebagian besar anak pertama. Anda tidak dapat membuat proses adaptasinya menjadi lebih cepat. Pasalnya, menurut Carol, hal tersebut bisa memakan waktu berbulan-bulan karena anak tidak memiliki konsep masa depan. Ini juga bergantung pada temperamen anak
“Beberapa anak akan menjadi sangat sensitif terhadap kehilangan pusat perhatian dan beberapa anak akan benar-benar sangat kesulitan. “Anda tidak boleh merasa bahwa anak Anda stres oleh kehadiran adiknya, bahwa Anda adalah orang tua yang buruk atau anak Anda mungkin mengalami gangguan serius. Tidak, ini semua normal,” jelas Carol.
Itu dia, Toppers beberapa strategi yang dapat digunakan bagi para orang tua untuk mempersiapakan anak sulung menyambut adiknya, jangan lupa untuk mempersiapkan barang-barang kelahiran bayi dengan mudah hanya di Tokopedia!
